Batal Adu Penalti, Jibril Malunda dan OTP 37 Juara 1 Bersama Piala Andi Depu Cup
TELEGRAPH.ID, MAMUJU – Pertandingan final piala Andi Depu Cup I yang digelar di Lapangan Merdeka, Mamuju, yang mempertemukan Jibril Malunda dan OTP 37 berlangsung panas
Lahirnya delapan kartu kuning dan satu kartu merah menggambarkan betapa panasnya laga. Tercatat pemain OTP 37 mendapat lima kartu kuning dan satu kartu merah sedangkan Jibril Malunda mendapatkan dua kartu kuning.
Kedua kesebelasan dinyatakan Juara 1 bersama, setelah kedua menejer kesebelasan dan pengawasan pertandingan menyepakati kedua kesebelasan juara satu bersama.
Dua kesebelasan dari awal babak pertama hingga perpanjangan waktu saling jual beli serangan. Kedua penjaga gawang harus berjibaku menyelamatkan gawangnya dari gempuran para striker.
Pada menit ke 29 babak pertama, Alfa Tino Playmaker PS Jibril Malunda berhasil mencetak gol setelah melakukan one – two. Papan skor 1 – 0 untuk kemenangan Jibril Malunda.
Namun sebelum turun minum, nomor punggung 11 dari OTP 37 berhasil membuat imbang kedudukan 1 – 1 setelah mampu memanfaatkan bola rebound kesalahan Alwi kiper Jibril Malunda.
Memasuki babak kedua, sejumlah pergantian dilakukan kedua pelatih untuk menambah daya gedor, Hingga memasuki injury time nomor punggung 19 Udin Meong, berhasil merubah kedudukan 2- 1 untuk kemenangan Jibril Malunda.
Dimenit terakhir babak kedua, sebuah palanggaran terjadi di kotak terlarang yang dilakukan oleh pemain belakang Jibril Malunda, wasit yang memimpin jalannya pertandingan memberikan penalti. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh nomor punggung 19 dari OTP 37, hingga berubah kedudukan menjadi 2 – 2 .
Keputusan wasit memberikan pinalti di menit-menit terakhir pada babak kedua, memicu kemarahan pendukung dan menejer Jibril Malunda.
Sejumlah pendukung meneriaki wasit dan mendatangi tenda panitia untuk protes. Penonton yang memadati lapangan pun merengsek masuk kedalam lapangan.
Wasit pun harus dikawal ketat oleh aparat keamanan saat keluar lapangan pertandingan.
Pengawas pertandingan Imsyar Ismail mengatakan, pertandingan seharusnya dilanjutkan dengan adu penalti namun situasi tidak memungkinkan sehingga tidak dilakukan.
“Prosedur dalam sebuah pertandingan, ketika pengawasan pertandingan melihat situasi tidak memungkinkan untuk melanjutkan pertandingan dan kita kordinasi dengan pihak keamanan, tidak ada jaminan keamanan maka pengawasan pertandingan berhak sepenuhnya menghentikan pertandingan dan menyerahkan ke Panpel,” tuturnya.
Imsyar Ismail mengaku, akan segera akan melaporkan seluruh kejadian dalam pertandingan ke PSSI untuk dinilai.
“Sebagai sebuah bahan untuk PSSI untuk mengambil langkah – langkah dalam melakukan kinerja wasit yang telah ditugaskan oleh PSSI,” tutupnya.
(ILU)