TELEGRAPH.ID, MAMUJU – Tren peningkatan kasus COVID-19 di sejumlah negara Asia menjadi perhatian pemerintah daerah, termasuk Sulawesi Barat. Meski situasi di Indonesia masih dalam batas aman, kewaspadaan dan penguatan sistem surveilans tetap diperlukan untuk mencegah penyebaran penyakit menular.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, drg. Asran Masdy, mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Imbauan ini sejalan dengan arahan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar, Suhardi Duka dan Salim S. Mengga, yang menekankan pentingnya kehadiran pemerintah dalam menjamin layanan kesehatan masyarakat.
“Belajar dari pengalaman pandemi sebelumnya, protokol kesehatan terbukti efektif dalam mencegah penularan COVID-19,” ujar Asran di Mamuju, Kamis (22/5/2025).
Ia menjelaskan, protokol kesehatan yang dikenal dengan istilah 5M — mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan menghindari kontak fisik — harus tetap dijalankan secara konsisten.
“Kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Sulbar, diharapkan lebih berhati-hati dan selektif saat berinteraksi, terutama dengan pihak dari luar negeri,” tambahnya.
Selain itu, Asran juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Ia menegaskan bahwa kebiasaan seperti mencuci tangan setelah menyentuh barang bawaan dan menggunakan masker di keramaian perlu dibudayakan kembali.
“Upaya pencegahan harus dimaksimalkan agar risiko penularan dapat ditekan,” kata Asran.
Terkait kesiapan daerah, Dinas Kesehatan Sulbar memastikan ketersediaan alat pelindung diri (APD), masker medis, dan alat deteksi antigen masih mencukupi.
Namun, apabila stok menipis, Dinkes siap melakukan pengadaan maupun permintaan tambahan ke Kementerian Kesehatan.
“Jika APD atau perlengkapan lain mulai berkurang, kami akan segera mengusulkan pengadaan atau mengajukan permintaan ke Kemenkes,” tutupnya.(*)