Ditengah Pandemi Corona, Nelayan di Pulau Sabakatang Saat Ini Tidak Baik-baik Saja
TELEGRAPH.ID, MAMUJU – Warga di Pulau Sabakatang, Kecamatan Kepulauan Balak-balakang, Kabupaten Mamuju, begitu merasakan dampak dari wabah Corona Covid-19.
Dalam urusan kesehatan mereka sejauh ini baik-baik saja belum ada yang terpapar. Namun, untuk masalah ekonomi mereka saat ini dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.
Hampir seluruh warga di pulau yang memiliki jarak 54 mil dari ibukota Provinsi Sulawesi Barat itu, ada banyak nelayan yang menggantungkan hidup dari hasil laut. Namun, aktivitas itu sudah beberapa waktu perlahan terhenti. Itu akibat kesulitan untuk menjual hasil tangkapan di tengah wabah Corona Covid-19.
Menurut Ali Akbar salah seorang warga, mereka biasanya menjual hasil tangkapan ke Kota Balikpapan atau Samarinda di Kalimantan Timur yang jaraknya lebih dekat. Namun, saat ini sangat beresiko bagi mereka jika tetap melakukannya, karena kedua kota itu sudah masuk zona merah Corona Covid-19 dan kalaupun nekat, harga jual akan sangat murah dipastikan akan membuat mereka merugi.
“Banyak yang memutuskan berhenti menangkap ikan, apa lagi sudah ada surat edaran dari Pemkab Mamuju. Yang jadi masalah, kami disini 99 persen adalah nelayan, begtu hasil laut tidak terjual maka kami akan sangat butuh bantuan,” kata Ali Akbar saat dihubungi, Minggu (05/04/2020).
Ali khawatir, jika kondisi ini terus berlangsung dan tidak ada bantuan dari pemerintah, warga tidak akan bisa memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
“Apa lagi rencana tanggal 17 sebelum Ramadhan, Pulau Sabakkatang akan ditutup buat para penduduk yang ingin masuk. Karena itu kami sangat berharap ada bantuan dari Pemkab Mamuju, yang paling utama itu kebutuhan pokok,” ujar Ali.
Ali begitu juga dengan para nelayan disana berharap, ada batuan untuk pencegahan Corona Covid-19 di tempat mereka. Karena sejak merebaknya virus mematikan itu, belum ada bantuan peralatan pencegahan untuk pulau yang membutuhkan waktu tempuh 12 jam dari Kota Mamuju.
Meskipun daerah mereka jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Mamuju, Ali menuturkan mereka tetap membutuhkan perhatian dan bantuan. Apa lagi mereka sangatlah dekat dari wilayah pendemi transmisi lokal.
“Kita juga butuh, masker dan desinfektan untuk melakukan penyemprotan disini, karena masih ada beberapa warga yang masih bolak-balik ke Balikpapan,” ungkap Ali Akbar.
(ILU/JAB)