TELEGRAPH.ID, MAMUJU – Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat melalui Bidang Kelembagaan dan Kemitraan Pariwisata melaksanakan pelatihan Pelayanan Transportasi Wisata di Hotel Aflah Mamuju, Rabu 17 April 2024.
Pelatihan tersebut diikuti 25 peserta berasal dari 6 kabupaten se-Sulawesi Barat.
Para peserta terdiri atas pengemudi angkutan roda dua maupun empat, juga para pemilik perahu penyeberangan pada tempat-tempat wisata di daerah ini.
BACA JUGA Dinas Pariwisata Sulbar Sambut Baik Rencana DKP Perkuat Pengembangan Destinasi Wisata Bahari
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulawesi Barat (Kadispar Sulbar), Darmawati Ansar dalam sambutannya mengatakan pentingnya pemahaman tentang hospitality oleh semua stakeholher yang terlibat di sektor kepariwisataan.
Hospitality adalah atau Hospitality Industri adalah kegiatan yang fokus pada pelayanan tamu, seperti di hotel, restoran, travel, dan masih banyak lagi.
Lanjut Darmawati, pelayanan yang menyenangkan menjadi salah satu kunci suksesnya pengembangan sektor pariwisata.
Ia berharap pelatihan ini dapat dilakukan pula oleh pemerintah kabupaten dengan jumlah peserta lebih banyak.
“Pemahaman tentang hospitality itu menjadi kunci dalam upaya kita membangun dan mengembangakan sektor kepariwisataan,” ujarnya.
Ia menambahkan, pariwisata bukan hanya tentang keindahan dan keunikan, namun yang juga amat berpengaruh dalam pengembangan pariwisata adalah pelayanan yang kita berikan kepada para pengunjung atau wisatawan.
“Semoga pelatihan yang sama dapat juga dilakukan oleh pemerintah kabupaten sehingga volume kegiatan dapat bertambah, tentu dengan jumlah peserta yang lebih banyak,” tambahnya.
Selain itu, Darmawati juga mendorong semua pihak untuk lebih inovatif dalam memberikan pelayanan transportasi wisata.
Termasuk di dalamnya kemampuan berkomunikasi dan memberikan penjelasan berbagai hal yang dibutuhkan wisatawan.
Diungkapkan pula pentingnya mempertahankan keunikan dan kekhasan alat transportasi yang dimiliki oleh Sulawesi Barat.
“Diperlukan kreatifitas dalam memberikan pelayanan di sektor transportasi wisata, selain itu, tentu saja kemampuan komunikasi. Yang juga penting mendapat perhatian adalah mempertahankan keunikan dan kekhasan alat transportasi yang kita miliki,” kata Darmawati.
“Perahu sandeq, juga bendi itu alat transportasi yang sebenarnya unik dan khas, dapat kita kembangkan menjadi bagian dari pelayanan transportasi wisata yang menarik,” jelasnya.
Menurut Darmawati, dengan kreatifitas, baik warna maupun aksesoris yang menarik, akan menjadi daya tarik sebuah objek wisata. Beberapa daerah bahkan negara dapat kita lihat sebagai contoh.
Kepala Bidang Kelembagaan dan Kemitraan Pariwisata Dispar Sulbar Yusuf Anwar, mengatakan, pelatihan ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, 17-19 April 2024. (*)