TELEGRAPH.ID, POLMAN – Delegasi negara peserta Polewali Mandar Internasional Folk and Art Festival (PIFAF) 2019 mengunjungi Desa Laliko, Kecamatan Campalagian, Polewali Mandar, Selasa (6/8/2018).
Laliko merupakan satu-satunya desa pengembangan kampung yang dilakukan PT. Astra berkenan dengan empat pilar, pendidikan, kesehatan, wirausahaan, dan lingkungan.
Penanggung Jawab Program Kampung Berseri Astra Wilayah Indonesia Timur Yulika mengatakan, kedatangan negara peserta PIFAF menjadi ruang untuk masyarakat mulai percaya diri, yang selama ini hanya mengembangkan produk untuk lokal saja.
“Dengan adanya tamu luar, apalagi go internasional paling tidak mereka cukup percaya diri bahwa potensi yang mereka miliki layak dikonsumsi, apalagi orang-orang luar dan itu satu pembelajaran yang sangat luar biasa,” kata Yulika, Selasa (6/8/2019).
Kampung Berseri Astra Kelompok UP2K Laliko telah memproduksi makanan kemasan kasippi, kerupuk ikan tongkol, abon ikan tongkol, dan minyak kelapa. Astra berencana setiap tahun mengembangkan satu prinsip seperti acara di PIFAF. Khususnya untuk di Desa Laliko dan juga ingin megundang banyak orang untuk datang ke Laliko.
Kampung berseri Laliko dikelolah sejak Juli 2017. Astra melakukan performa indikator setiap tahunnya, perkembangan satu sampai lima bintang. Satu kawasan satu desa dibina selama 5 tahun.
Di Laliko delegasi negara peserta mengunjungi stan UKM yang dibina Astra dan membeli produk makanan dan sarung sutra Mandar.
Delegasi negara Korea Selatan (Korsel) Fuji mengaku sangat suka dengan makanan yang disediakan, dan menyukai cara menenun sarung masyarakat Mandar yang dianggap ada kesamaan di negaranya.
“Makanannya enak, saya suka bentuknya kayak makanan di negara kami, nurunji. Tapi ini lebih enak. Cara menenunya juga kurang lebih sama di negara kami,” kata Fuji berdasarkan translate LO Korea Selatan Fatin.
Sumber: Humas PIFAF 2019