Media Platform Baru Sulawesi Barat

Meneladani Sikap Egaliter Nabi Daud AS

0 675

Sayyid Ahmad Zacky Al Mahdaly

PUASA yang paling dicintai Allah SWT adalah puasa Daud, dan shalat yang paling dicintai Allah adalah shalat Daud. Ia tidur setengah malam, dan bangun sepertiga malam, kemudian tidur (lagi) seperenam malam, dan ia berpuasa satu hari dan berbuka satu hari.

Nabi Daud AS memiliki keutamaan yang luar biasa. Daud muda sudah mampu mengalahkan Jalut yang kuat dan berbadan kekar, juga disebutkan Daud AS memiliki suara yang merdu.

Konon dalam cerita kampung kami, suatu ketika di dalam surga kita akan diperdengarkan suara Nabi Daud AS membacakan ayat ayat Qur’an.

Daud adalah seorang Raja yang tetap bekerja sebagai pandai besi untuk membuat baju baju perang. Ditangan Daud AS besi dan baja bisa lunak. Sungguh keistimewaan yang diberikan oleh Allah SWT.

Namun dari sekian keistimewaan itu yang paling istimewa dari nabi Daud AS adalah puasa dan sholatnya. Sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW diawal tulisan ini.

Kenapa Nabi Daud puasa berselang seling. Tafsir sufi menyebutkan Daud puasa sehari untuk menemani orang miskin lapar dan sehari untuk bersyukur kepada Allah SWT.

Puasa untuk menemani atau merasakan apa yang dialami orang lain adalah sikap egalitarian. Egalitarian adalah sikap persamaan rasa dan derajat kemanusiaan.

Lalu, bagaimana memasuki wilayah rasa yang dialami orang lain tentu dengan cara melakoni hidup mereka yang terbiasa dalam kesulitan hidup.

Kenapa harus menyisahkan satu hari untuk bersyukur? ternyata sikap egalitarian itu hanya bisa muncul saat kita mampu mensyukuri nikmat yang lebih pada diri kita.
Sikap egaliter tidak mungkin lahir tanpa rasa syukur.

Dalam kehidupan sehari hari kita bisa saksikan, seandainya semua orang yang memiliki kelebihan itu merasa berkecukupan maka tidak akan pernah lagi kita melihat orang yang susah payah dalam hidupnya. tapi tidak, orang yang terlihat cukup saja masih merasa tidak berkecukupan. Olehnya yang sungguh sungguh tidak berkecukupan tetap menjadi tidak cukup sedang yang cukup kadang mengambil hak hak yang tidak cukup.

Hilangnya rasa syukur dalam diri menghilangkan kepedulian, rasa persaudaraan, dan persamaan kita sebagai manusia. Bahkan cenderung melakukan perampasan hak hak orang lain.

Yang paling faktual saat ini. Soal kelangkaan tabung melon 3 Kg, dasar hukumnya jelas, itu adalah hak hak masyarakat ekonomi lemah tapi tak sedikit dari mereka orang mampu malah menggunakannya. Dan bahkan disaat yang sulit malah ada pengecer yang menaikkan harga yang semestinya.

Itu semua gambaran tidak adanya rasa syukur pada diri sehingga dengan mudah kita kehilangan rasa kemanusiaan dalam diri.

Abu Yazid Al Bustami pernah suatu ketika berada dalam keadaan kedinginan, seseorang ingin memberinya selimut namun beliau mengatakan minimal saya pernah merasakan bagaimana dinginnya orang orang miskin yang tak bisa memiliki selimut untuk melindungi dirinya dari kedinginan.

Kata Rasulullah anda tidak akan mencium bau surga, ketika anda terlelap tidur sedang tetangga anda sedang kelaparan.

Sungguh seluruh ajaran keagamaan puncaknya adalah kemanusiaan. Ajaran ajaran oleh Allah SWT melalui para Nabi dan para ulama mengajarkan kita untuk selalu peduli pada sesama manusia.

Dalam sejarah menceritakan tentang sahabat Nabi yang dikenal sebagai bapak egalitarianisme. Yaitu Abu Dzar Al Gifari. Seorang dari suku Ghiffar saya suka merampok kapilah yang lewat dan membagi bagikannya kepada orang fakir miskin.

Setelah masuk islam kebiasaannya yang peduli pada orang orang lemah dan miskin menjadi sikapnya yang diakui dan menjadi sahabat dekat Rasulullah. Diceritakan, sebelum Rasulullah wafat beliau dipanggil dan dikatakan kepadanya. “Engkau akan selamanya menjadi seperti ini hidup dalam kesederhanaan dan peduli pada dhuafa”. Sikap itu terus dipegangnya ketika telah menjalankan tugas negara di Syiriah.

Bahkan pernah menentang Muawiyah ketika ingin membangun istana hijau. Beliau memperingatkan jika anda membangun istana dengan uang negara berarti anda telah menyalah gunakan uang negara, dan jika anda membangun dengan uang anda berarti anda telah melakukan pemborosan. Apa yang bisa kita petik dari semua ini?

(*/red)

Leave A Reply

Your email address will not be published.