Media Platform Baru Sulawesi Barat

Bincang-bincang Pemuda, Kadispora Sulbar: Gagasan dan Ide Pemuda Dibutuhkan untuk Kemajuan Daerah

0 149

TELEGRAPH.ID, MAMUJU – Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Sulawesi Barat gelar bincang-bincang pemuda di gedung kepemudaan, Jl. RE Martadinata, Simboro, Mamuju, Kamis (21/3/2024).

Bincang-Bincang Pemuda mengusung dengan tema “Tips Sehat, Kreatif, dan Produktif Bagi Pemuda di Bulan Suci Ramadhan”. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Prof Zudan Arif Fakhrulloh.

Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan peresmian gedung pemuda Sulbar dan buka puasa bersama. Hadir sebagai narasumber, Ketua LDNU Sulbar, Dr. Nur Salim Ismail dan Presidium KAHMI Sulbar, Dr. Muhammad Jamil Barambangi.

Hadir pula sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Organisasi Kepemudaan, Organisasi Kemahasiswaan dan sejumlah Komunitas.

Kepala Dispora Sulawesi Barat, Safaruddin Sanusi DM mengatakan, kegiatan bincang pemuda ini terlaksana sesuai arahan dan petunjuk Pj Gubernur Sulawesi Barat, bahwa kita harus dekat dengan masyarakat, kita harus mendapatkan aspirasi dan inspirasi dari masyarakat termasuk para pemuda.

“Kegiatan ini tujuannya agar para pemuda, organisasi pemuda dan kemahasiswaan dan komunitas-komunitas pemuda memberikan saran atau sumbangan pemikiran untuk pembangunan daerah ini,” kata Safaruddin.

Masukan pemuda kata Safaruddin, bisa menjadi acuan atau pedoman dalam menyusun kebijakan atau program-program ke pemudaan ke depan.

Menurutnya, ke depan kegiatan bincang pemuda akan terus dilaksanakan secara berkala, bahkan harapannya dapat dilaksanakan di kabupaten-kabupaten sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan pemuda atau memberikan kesempatan kepada pemuda untuk berkontribusi bagi pembangunan daerah.

“Bincang-bincang ini akan berlanjut ke depan. Melalui kegiatan ini, kita bisa menghasilkan hal-hal besar, gagasan dan ide dari pemuda untuk kemajuan daerah. Bahkan, kita bisa laksanakan di 6 Kabupaten di Sulbar,” jelasnya.

Sementara itu, salah seorang narasumber Dr Nur Salim Ismail menekankan kepada para pemuda tentang pentingnya pemuda merespon kecepatan perubahan zaman.

Menurutnya pemuda harus memiliki sistem kecepatan beradaftasi dengan perubahan-perubahan zaman, termasuk bagaimana proyeksi pemerintah dalam membaca potensi masa depan generasi Z.

“Kita ketahui bahwa generasi Z ini memiliki keunikan-keunikan tersendiri yang tidak mungkin sama perlakuan dengan generasi sebelumnya,” katanya.

Oleh karena itu, termasuk dalam hal penguatan mental spiritual generasi muda menurutnya adalah hal yang tidak bisa disederhanakan.

“Karena kehidupan generasi muda kita saat ini cenderung berpikir praktis dan realistis, berbeda dengan generasi sebelumnya cenderung berpikir holistik dan imajinatif,” ujarnya.

Dalam konteks ini, maka menurutnya materi pembinaan-pembinaan keagamaan atau dalam ruang-ruang dakwah perlu memiliki metode tersendiri dalam menghadapi obyek dakwah yang hari ini lebih banyak didominasi generasi millenial dan generasi Z.

“Catatan penting saja di Bincang Pemuda adalah, saya kira ini adalah bagian dari proses membuka ruang konsolidasi sosial yang selama ini terlampau banyak di ruang-ruang media sosial yang justru banyak melebarkan persoalan baru karena gaya komunikasi di media sosial berbeda dalam realitas kehidupan nyata. Apa yang dilakukan dispora ini saya kira patut diapresiasi sebagai semacam stimulus bagi pergerakan generasi muda agar sedapat mungkin kita membiasakan membincangkan hal-hal subtantif, subtansi dalam pembangunan, dan subtansi dalam memproyeksi masa depan generasi muda agar tidak terlampau lama bicara soal angka-angka saja tapi paling penting adalah apa yang suntansi yang kita harapkan untuk pembangunan daerah. Ini yang harus dikejar,” pungkasnya.(*)

Leave A Reply

Your email address will not be published.