Media Platform Baru Sulawesi Barat

Dialog HPN ke-73, IJS Bahas Peran Pers Dalam Mengawal Pesta Demokrasi 2019

0 447

Telegraph.id, MAMUJU – Ikatan Jurnalis Sulawesi Barat (IJS Sulbar) menggelar dialog dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-73 di Aula Kodim 1418 Mamuju, Jl Ahmad Yani, Nomor 1 Mamuju, Sabtu (9/2/2019).

Dialog yang mengangkat tema ‘Mengawal pesta demokrasi 2019 demi kemajuan pembangunan’, disiarkan langsung oleh Stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) Sulbar.

Kegiatan yang dipandu oleh penyiar Radio Banua Malaqbi (RBM) Sulbar, Ashari Rauf, dihadiri puluhan narasumber, perwakilan OKP, LSM dan partai politik.

Mereka diantaranya, Kapolda Sulbar, Brigjen Pol Baharudin Djafar, Kabinda Susetyo Karyadi, Kepala Kemenhan Perwakilan Sulbar, Kolonel Sus Rudiyanto, Kepala Ombudsman Perwakilan Sulbar Lukman Umar dan Rektor Unika Mamuju, Sahril.

Hadir juga sebagai nasumber Ketua KPU Sulbar, Rustang, Ketua Bawaslu Sulbar, Sulfan Sulo, Ketua LAK Sulbar, Muslim Fatillah Azis, Kabid Humas Polda Sulbar, AKBP Mashura, perwakilan Komisi Informasi dan sejumlah pengurus Parpol.

Ketua IJS Irham Izis dalam sambutan pengantarnya mengatakan, melalui momentum HPN ke-73 jurnalis tetap menjunjung tinggi kode etik jurnalis dan Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang pers.

“Kita berharap pesta demokrasi ini, berjalan damai dan lancar dengan kehadiran peran pers melalui berita berimbang dan menyejukkan,”kata Irham.

Menurut Irham, dialog tersebut sangat penting mengingat tinggal beberapa bulan lagi masyarakat di seluruh Indonesia akan menghadapi pesta denokrasi.

“Sehingga lewat dialog HPN ke-73 tahun ini, penting untuk mengajak semua khalayak, khususnya di Sulbar untuk tetap menjungjung tinggi persaudaraan,”ujarnya.

Alumni jurusan Ilmu Politik Universitas Tomakaka Mamuju berharap, lewat momentum tersebut, pers khusus yang tergabung dalam IJS Sulbar selalu menjunjung tinggi independensi serta solid dalam memperjuangakan kebebasan pers di Sulbar.

Senada dengan ketua KPU Sulbar narasumber pertama yang diberikan kesempatan untuk bicara, mengatakan, independesi jurnalis sangat dibutuhkan dalam mengawal tahapan pemilu.

“Seluruh berita yang disampaikan, tidak terpengaruh oleh siapapun harus memegang teguh independensi. Pers tidak terlibat dalam politik praktis,”kata Rustang.

Rustang juga berharap, memberikan ruang yang sama kepada seluruh peserta pemuli dalam hal pemberitaan, sehingga kepercayaan publik terhadap pers tetap baik.

“Kawal seluruh tahapan di KPU, kami tetap membutuhkan masukan dan kritikan dari teman-teman pers. Kita harus mengambil peran dalam mengawal seluruh tahapan sehingga pemilu yang akan berlangsung 17 April 2019 bisa berjalan dengan damai dan lancar,”ujarnya.

Sementara Ketua Bawaslu Sulbar Sulfan Sulo, juga berharap, pers independen dalam setiap moment politik, menjunjung tinggi sifat malaqbi, demi mendorong tercipta demokrasi yang berkualitas.

“Tentu dialog ini menjadi ruang penting untuk membahas bagaimana mensukseskan pemilu, khususnya di Sulbar,”ucapnya.

Kata Sulfan, potensi politik uang pada setiap momentum politik, harus dijawab dengan cara kultural. Sehingga, kata dia, Bawaslu mulai intensipkan melaksanakan gerakan patroli dengan membuat posko-posko.

“Posko-posko ini nantinya akan menjadi tempat pengaduan, jika ada dugaan pelanggaran pemilu atau politik uang. Untuk saat ini, kami fokus pembentukan pengawas TPS dan ditargetkan dilantik pada 24 Februari,”katanya.

Kapolda Sulbar yang bicara soal aspek keamanan, mengatakan, peran pers sudah sangat banyak membantuk kepolisian, pada setiap tahapan pemilu yang sudah berlalu, melalui pemberitaan yang berimbang.

“Setiap tahapan harus dikawal betul. Kami sudah pola, rawan dan kurang rawan. Untuk personel kami akan dioptimalkan dengan bantuan TNI,”ujarnya.

Ia berharap, dalam setiap tahapan atau patroli pengecekan perkembangan persiapan pelaksanaan pemilu dan hasil pemilu, pers selalu dilibatkan.

Kabidan Sulbar mengatakan, pemilu adalah adalah pilar demokrasi perwujudan kedaulatan rakyat. Olehnya pemilu ini harus menjadi sarana untuk mewujudkan pemilihan yang melahirkan pemerintahan yang baik.

“Pers juga adalah bagian dari pilar demokrasi, olehnya pers harus selalu dilibatkan dalam mengawal proses pemilu yang bermartabat. Utamanya, peserta pemilu yang menyampaikan gagasan politiknya,”ujarnya.

“Kami optimis, berkat kerjasama antara semua unsur termasuk pers. Insyaallah pelaksanaan pemilu akan berjalan aman, damai dan tertib. Khusus di Sulbar,”sambungnya.

Sementara Rektor Unika Mamuju Sahril mengatakan, persoalan demokrasi adalah milik bersama. Jika ingin berkualitas, warga negara harus jujur secara bersama.

“Kita tidak perlu saling menaruh curiga. Tapi mari bersama-sama mengawal penyelenggara pemilu, agar dalam menjalankan tugas tepat aman dan tidak ada tekanan,”ujarnya.

Ditinjau dari segi akademis, kata dia, untuk menciptakan pemilu yang berkualitas, peserta pemilu harus bertarung secara profesional serta jujur dalam proses pemilu.

Sahril mengajak semua stekholder untuk sama-sama mengawal pesta demokrasi, dari sudut pandang atau tugas masing-masing.

“Kalau kami sebagai akademisi, edukasi atau pendidikan politik. Meski sebenarnya ini adalah tanggujawab utamanya adalah partai dan para caleg. Jika ini terjadi, berarti kita sama-sama punya niat yang baik untuk mewujudkan pemilu yang damai, sehingga tidak penting untuk saling menaruh curiga,”tuturnya.

Politisi PKB Yahya Hanafi mewakili Parpol mengatakan, tentu dalam mengawal demokrasi berharap, kepada pers dengan kondisi aktual saat ini menjadi benteng informasi dari penyebaran berita hoaks.

“Media harus Cover booksite. Sehingga kredibilitasnya lebih terpercaya. Jangan dikendalikan oleh kepentingan golongan tertentu,”harapnya.

“Kita berharap banyak, jika pers mengawal pesta demokrasi, berbanding lurus dengan pembangunan daerah kita ke depan,”sambungnya.(*/nhd)

Leave A Reply

Your email address will not be published.