Media Platform Baru Sulawesi Barat

DPRD dan Pemprov Sulbar Sepakati KUA & PPAS APBDP 2021, Belanjar Daerah Naik

0 206

TELEGRAPH,ID, MAMUJU – DPRD Sulbar dan Pemprov Sulbar lakukan penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama terhadap Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUPA – PPAS) APBD Perubahan tahun 2021.

Penandatanaganan dilakukan Wakil Ketua I DPRD Sulbar, Usman Suhuriah dan Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar dalam Rapat Paripurna DPRD Sulbar Kamis (23/9/2021). September 2021

Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar mengatakan Kebijakan Umum Perubahan APBD dan perubahan Prioritas Plafon Anggaran Sementara Tahun Anggaran 2021 disusun berdasarkan pada perubahan RKPD 2021,

Sebagai akibat adanya ketidaksesuaian dengan perkembangan keadaan yang meliputi perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi prioritas pembangunan daerah, kerangka ekonomi daerah dan keuangan daerah, rencana program dan kegiatan dalam RKPD 2021, termasuk keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih atau Silpa tahun anggaran sebelumnya yang harus digunakan untuk tahun berjalan.

“Dengan dikesepakatan perubahan Kebijakan Umum APBD serta perubahan Prioritas Plafon Anggaran Sementara Tahun Anggaran 2021, kita semua merupakan satu kesatuan pemerintahan daerah, yang pada hakekatnya mempunyai tanggungjawab yang sama sesuai dengan fungsi dan kewenangannya masing-masing untuk pembangunan di Sulbar ini. Serta tentu untuk keberhasilan bersama dalam pelaksanaan pembangunan hingga akhir tahun 2021,”ujar Ali Baal.

Lanjutnya, semakin tingginya kasus Covid-19 telah mempengaruhi hampir seluruh kebijakan anggaran tahun anggaran 2021, dimana alokasi anggaran daerah lebih difokuskan pada pencegahan dan penanganan Covid 19.

Sebagaimana yang telah diamanahkan dalam berbagai kebijakan pemerintah pusat.

Selain itu, gempa bumi magnitudo 6,2 melanda Kabupaten Mamuju dan Majene pada 15 Januari yang lalu, juga sangat mempengaruhi pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2021 yang telah direncanakan sebelumnya.

“Akibat Covid-19, kita perlu mengoptimalkan kembali program dan kegiatan yang mengarah kepada penanganan kesehatan, penanganan dampak ekonomi dan penyediaan jaringan pengaman sosial, untuk pemenuhan kebijakan pemerintah terkait penanganan Covid-19 dan dampak dari gempa bumi,” pungkas Ali Baal

Lebih lanjut disampaikan, akibat hal tersebut berdampak pada perubahan struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2021 dimana pendapatan daerah mengalami penurunan sebesar 1,2 persen dari target APBD pokok sebesar Rp. 2,047 triliun menjadi Rp. 1,998 triliun atau mengalami penurunan sebesar Rp. 5 miliar lebih.

Kemudian, dari sisi kebijakan belanja mengalami peningkatan sebesar 0,36 persen dari target APBD pokok sebesar Rp. 2,062 triliun menjadi 2,355 triliun atau naik sebesar Rp. 292 miliar lebih,

serta pada pembiayaan belanja juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan melalui pemanfaatan kembali sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya sebesar Rp. 103 miliar lebih dan penerimaan pinjaman pemulihan ekonomi yang bersumber dari PT. Sarana Multi Infrastruktur sebesar Rp. 300 miliar.

“Saya menyadari bahwa tentunya tidak semua rencana yang disepakati dapat kita realisasikan. Kita harus mengakui bahwa kebutuhan pendanaan untuk belanja daerah setelah perubahan dilakukan rasionalisasi program dan kegiatan pada setiap SKPD, agar mengarah pada efektivitas dan efisiensi serta memperhatikan realisasi fisik dan keuangan sampai dilakukannya perubahan anggaran,”sebut mantan Bupati Polman dua Periode itu

Turut hadir dalam sidang paripurna, Sekprov Sulbar, Muhammad Idris, Anggota DPRD Sulbar, para Asisten dan pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulbsr, Staf Ahli Gubernur Sulbar, serta undangan lainnya.(rls/far)

Leave A Reply

Your email address will not be published.