Kepala Biro Umum Setdaprov Sulbar Anshar Malle Hadiri Upacara Harkitnas di Lapangan Upacara Tribun Merah
TELEGRAPH.ID, MAMUJU – Kepala Biro Umum Anshar Malle didampingi Kabag Administrasi Pimpinan (Adpim) Nurlaela serta Kasubag Protokol Nur Azikin Hidayat mengikuti Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-116 Tahun di Lapangan Upacara Tribun Merah Rujab Gubernur, Senin (20/5/2024).
Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-114 Tahun dipimpin Langsung Penjabat Gubernur (Pj) Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin.
Selain jajaran pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov Sulbar, Upacara Harkitnas ke-116 Tahun tersebut dihadiri Pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), ASN lingkup Pemprov Sulbar serta perwakilan sekolah SMA/SMK di Kabupaten Mamuju.
PJ Gubernur Sulbar Bahtiar dalam kesempatan tu membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI dalam peringatan Ke-116 Hari Kebangkitan Nasional, dengan tema “Kebangkitan Kedua Menuju Indonesia Emas”
Dalam sambutan Bahtiar mengurai sejarah perjuangan Budi Utomo dan Kartini, serta bagaimana peran kaum muda harus menghadapi tantangan perkembangan zaman menuju Indonesia emas 2045.
Namun hal lain, Bahtiar membeberkan salah seorang guru yang menjadi dasar gerakan kaum muda, khususnya di Sulawesi, yakni dr. Wahidin Sudirohoesodo.
“Makanya di Makassar ada RS Wahidin Sudiro Husodo. Nama Orang Jawa tetapi di Makassar. Bahkan tak banyak yang ketahui, dr Wahidin berjuang mengobati pribumi yang mengalami penderitaan.” ungkapnya.
Melalui dr Wahidin, telah diajarkan untuk selalu melihat penderitaan rakyat. “Dari situlah siswa-siswa dr Wahidin terinsipirasi maka terbentuklah Budi Utomo. Bangkit dengan mengorganisir pendidikan,” pungkasnya.
Untuk itu, PJ Gubernur Bahtiar berharap di Sulbar agar terus mendorong pendidikan lebih cepat lagi.
“Mau nggak mau yah sekolah. Jadi tidak ada jalan lain, daerah lain seperti kita di Sulbar, untuk melompat setara dengan daerah lain pendidikan dan basic teknologi harus dilipat-gandakan. Untuk mempercepat pembangunan dan mempercepat mewujudjab Indonesia emas,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, Indonesia Emas 2045 berarti pendapatan masyarakat mencapai 15 juta perbulan. Hal inilah menjadi tujuan kedepan. (*)