TELEGRAPH.ID, MAMUJU – Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK), mendorong pelaksanaan program transmigrasi berbasis masyarakat lokal sebagai strategi untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan di daerah.
Sulbar saat ini mencatat tingkat pengangguran terbuka sebesar 3,17 persen, menjadikannya provinsi dengan angka pengangguran terendah kelima secara nasional. Menyikapi capaian ini, SDK menekankan pentingnya menarik investasi yang ramah lingkungan dan bersih dari pungutan liar.
“Investasi hanya akan datang kalau para investor merasa nyaman. Tapi kita juga tidak ingin investasi yang merusak lingkungan,” kata SDK.
Sebagai solusi tambahan, SDK mengusulkan kepada Menteri Transmigrasi agar program transmigrasi dilakukan secara lokal, yakni dengan melibatkan warga Sulbar yang masih menganggur sebagai peserta.
“Saya minta yang datang adalah programnya, bukan orangnya,” tegas SDK.
Program ini akan menerapkan sistem kerja komunal. Setiap peserta akan mendapatkan lahan dua hektare, namun dikelola bersama secara kelompok untuk mencegah penjualan lahan secara cepat.
SDK juga menyoroti keberhasilan daerah seperti Pasangkayu dan Mamuju Tengah yang dulu merupakan kawasan hutan, kini berhasil menekan angka kemiskinan berkat transmigrasi dan investasi perkebunan.
Program transmigrasi lokal ini merupakan bagian dari visi besar SDK–JSM untuk membangun Sulbar yang sejahtera, berkelanjutan, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.(*)