Media Platform Baru Sulawesi Barat

16 Tahun Sulbar dan Optimisme Pemerintah ABM-ENNY Dalam Kepungan Covid-19

0 406

TELEGRAPH.ID, MAMUJU – Jika tak ada aral melintang, puncak peringatan hari jadi provinsi Sulawesi Barat akan digelar dalam rapat paripurna DPRD Sulawesi Barat 22 September 2020.

Meski begitu, Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar mengaku di usia ke 16 ini, provinsi ke 33 terus dibayang – bayangi lonjakan kasus positif corona virus (COVID-19) yang berdampak pada kelesuan ekonomi.

Namun, semangat HUT Sulbar tak surut, justru bangga sebab Sulbar masih dapat bertahan ditengah lonjakan angka positif corona virus (COVID-19).

“Usia yang ke 16 tahun Alhamdulillah ini kita masih mampu bertahan dan insya Allah kita bertahan terus,” kata Ali Baal saat konferensi pers. Minggu (20/9/2020).

Ali Baal mengatakan, disaat pandemi COVID-19 memukul mundur seluruh sektor, para pelaku usaha tampil memberi asa, mereka mampu membangun kerjasama baik dengan investor. Hasilnya, Sulbar berhasil mengekspor cangkang sawit ke sejumlah negara.

“Sulbar harus bangga sebab di tengah pandemi telah mampu melancarkan sejumlah program, seperti ekspor cangkang sawit ke Thailand dan pengelolaan getah pinus, serta merampungkan Pergub Sulbar Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan mengangkat Sulbar sebagai daerah pertama yang memberlakukan Pergub Perlindungan PMI,” tuturnya.

Mantan Bupati Polman dua periode itu mengungkapkan rasa optimisnya, dapat menyelesaikan janji visi – misinya hingga masa periode ABM-ENNY berakhir. Sekali lagi meski ditengah pandemi COVID-19.

Sejumlah pembangunan infrastuktur di tahun 2021 akan segera di selesaikan, seperti pembangunan jalan Martadinata tembus Tappalang menyisakan 51 kilometer. Ruas jalan Kalumpang ke Batu Isi 43 kilometer, jalan Matangnga-Keppe, Sumarorong-Nosu-Pana serta jalan Tutar Polman.

“Dari sekian proyek pekerjaan jalan terus dikerjakan, dan memang masih mengandalkan anggaran dari pusat,” terangnya.

Tak sampai disitu, Ali Baal menyebut
di sektor pertanian, pemerintah akan segera membangu penggilingan gabah terbesar di Sulbar. Harapanya, penggilingan yang akan dibangun di Kecamatan Binuang Polman itu akan mampu meningkatkan nilai jual gabah di Sulbar.

“Dengan adanya penggilingan beras maka produksi beras di Sulbar semakin meningkat,” katanya.

Begitu juga dengan pengembangan kedelai, Ali Baal menerangkan, saat ini pemerintah secara bertahap melakukan budidaya kedelai seluas 50 ribu hektar.

“Dan beberapa bulan ke depan, Sulbar bakal memanen garapan 200 hektar sebagai langkah awal meyakinkan pemerintah pusat bahwa Sulbar siap menjadi lumbung komoditas kedelai di Indonesia,” bebernya.

Begitu juga untuk urusan pendidikan dan kesehatan, pemerintah Provinsi Sulbar terus melakukan sinergitas dengan pemerintah kabupaten, terkhusus untuk penanganan penyebaran COVID-19.

“Bekerjasama memaksimalkan penanganan pada bidan kesehatan, sosial dan ekonomi,” paparnya.

Ali Baal meyakini, apa yang dicapai sampai saat ini tak lepas dari tata kelola pemerintahan yang kian membaik, itu juga karena ditopang oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mampu menterjemahkan RPJMD Sulbar dengan baik pula.

“Serta seluruh elemen, termasuk insan pers senantiasa berperan dalam pembangunan Sulbar,” pungkasnya

(ILU)

Leave A Reply

Your email address will not be published.