TELEGRAPH.ID, MAMUJU – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan evaluasi final Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Semester I Tahun 2024 dan Pendampingan Penyusunan Dokomumen Perencanaan Tahun 2025 di Asrama Haji Mamuju, Senin-Rabu (5-7/8/2024).
Evaluasi dan pendampingan penyusunan dokumen perencanaan tahun 2025 dihadiri tiga pembicara, yakni Dr. Ahmad Hambali, Direktur Perencanaan ZIS DSKL Nasional Baznas RI, Yunus Afandi, Kepala Divisi Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT) Nasional Baznas RI, Achmad Fathony Perencana Ahli Muda Sekretariat BAZNAS RI.
BACA JUGA Salurkan Paket Santunan, Baznas Sulbar Akan Komitmen Bantu Pengembangan Usaha Kelompok Disabilitas
Selain itu, Kepala Bapperida Sulbar Dr H Junda Maulana, turut hadir membuka kegiatan tersebut dan menyampaikan materi terkait garis besar kebijakan pembangunan daerah ke depan.
Dalam kesempatan tersebut, Junda memaparkan empat poin prioritas pembangunan RKPD Tahun 2025, yakni memacu pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan inklusuf, pemenuhan layanan dasar untuk kualitas hidup yang lebih baik, peningkatan sistem mitigasi kebencanaan dengan tetap menjaga keberlangsungan lingkungan hidup, dan peningkatan tata kelola pemerintahan berbasis digital yang melayani.
Ketua Baznas Sulbar Ahmad mengatakan, ke depan diharapkan sinergi Baznas Sulbar dengan pemerintah daerah melalui Bappperida semakin ditingkatkan, utamanya dalam penanganan stunting, kemiskinan ekstrem, dan intervensi angka anak tidak sekolah (ATS).
“Ke depannya kita berharap sinergi lebih ditingkatkan. Oleh karena kami (Baznas Sulbae) berharap kepada pemeritah daerah agar melibatkan Baznas dalam penyusunan kebijakan daerah,” kata Ahmad kepada Telegraph.id di Mamuju, Senin (12/8/2024).
Misalnya, kata Ahmad, Baznas Sulbar dilibatkan dalam Musyawarah Pembangunan Daerah (Musrembang) sehingga dalam penyusunan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) ada keterlibatkan Baznas.
“Ini yang sangat kita harapkan, Baznas turut dilibatkan secara aktif penyusunan kebijakan sehingga ada sinergi dalam penanganan stunting, kemiskinan ekstrem dan intervensi anak tidak sekolah,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Ahmad, pemerintah daerah juga diharapkan membantu Baznas mengarahkan lebih banyak ASN dalam membayar zakat melalui Baznas Sulbar.
Menurutnya hal ini penting sebab semakin banyak ASN bayar zakat atau infaq melalui Baznas semakin banyak pula peran yang bisa diambil Baznas Sulbar dalam mengintervensi program pemerintah daerah.
“Jadi harus ada kolaborasi yang kuat di sini, karena semakin banyak ASN banyar Zakat melalui Baznas tentu peran yang kita ambil semakin besar juga, inilah semua yang kita dorong juga,” pungkat.
Ia menambahkan, karena itu penting Baznas dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan program sehingga selalu berkolaborasi dalam penenganan masalah yang dihadapi daerah ini, terutama masalah stunting, kemiskinan ekstrem, dan angka putus sekolah.
“Insyaallah dalam waktu dekat Baznas akan lakukan pertemuan dengan Bapperida Sulbar terkait dengan rencana kerja ke depan di tahun 2025,” ucapnya.
Terakhir, Ahmad berharap Bapperida Provinsi menyampaikan ke Bappeda Kabupaten agar juga melibatkan Baznas Kabupaten dalam musyawarah perencanaan pembangunan daerah sehingga ada kesamaan program, utamanya penanganan stunting, kemiskinan, dan ATS yang masih tinggi di Sulbar. (*)