TELEGRAPH.ID, MAMUJU – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Sulawesi Barat, melaksanakan lebaran anak yatim bertajuk Berbagi Cinta Berlimpah Berkah di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Toabo, Kecamatan Tapalang, Mamuju, Senin (16/7/2024) malam.
Lembaran anak yatim sekaligus penyerahan secara simbolis 50 paket santunan kepada anak yatim, kolaborasi dengan Pemprov Sulbar dan Kementerian Agama.
Lebaran anak yatim dan pemberian santunan tersebut dihadiri langsung Penjabat Gubernur Sulbar, Dr H Bahtiar Baharuddin.
Rencananya, Baznas Sulbar akan bagikan 500 paket santunan anak yatim secara bertahap dan dimulai di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Toabo.
Ketua Baznas Provinsi Sulbar Ahmad menjelaskan, santunan diserahkan kepada anak yatim dalam bentuk uang tunai dan paket sembako.
Kegiatan tersebut untuk memberikan samangat dan dukung moril kepada anak yatim, bahwa dengan Baznas hadir memberikan perhatian, para anak yatim punya semangat baru dalam menuntut ilmu.
“Baznas berharap dengan lebaran anak yatim dan santunan ini memberikan dampak positif kepada anak yatim, mereka lebih semangat, utamanya dalam menuntut ilmu,” kata Ahmad kepada wartawan di kantornya, Selasa (16/7/2024).
Selain itu, kegiatan dalam rangka hari asyura atau peringatan 10 Muharram tersebut sebagai bentuk kepedulian sosial Baznas Provinsi Sulbar, utama kepada anak yatim yang kurang beruntung.
“Anak yatim ini ada dua, ada yang mampu dan tidak mampu atau kurang beruntung, nah kita santuni yang kurang beruntung ini,” ujarnya.
Ahmad menambahkan, Baznas sebagai lembaga negara non struktural memiliki tanggungjawab sosial kepada umat kurang mampu, termasuk anak yatim.
“Intinya ini adalah bentuk kebersamaan, apalagi ini lebaran anak yatim sebenarnya tradisi orang-orang dulu, kemudian kita bangkitkan kembali karena ini hal yang sangat baik dan istimewa bagi para anak yatim,” pungkasnya.
“Dengan kehadiran kita semua, Baznas, Kementerian Agama dan Pemprov terus memberikan samangat baru bagi anak-anak yatim, utamanya yang sedang menuntut ilmu,” sambungnya.
Dikatakan, kegiatan pemberian santuan tersebut dilaksanakan secara berkelanjutan di semua pesantren dan panti asuhan di Sulbar.
Sementara itu, Wakil Ketua Baznas Sulbar , Amran H mengatakan, salah satu tagline Baznas adalah aman syar’i, aman regulasi, dan aman NKRI.
Maka, dalam menyambut hari asyura, Baznas jadikan sebagai simbol kemenangan dan hari berbahagian bagi anak yatim.
Baznas kata Amran HB, dalam melaksanakan regulasi syariah salah satu kewajibakan kita sebagai kaum muslim adalah berzakat.
Dalam melaksanakan program, unsur agama terus dilibatkan, mulai dari syariat, hakikat, tariqat, dan ma’rifat.
Empat elemen tersebut, dilibatkan dalam momentum santunan anak yatim, dalam rangka meneguhkan keistoqomahan hati dalam berbagi.
“Alquran sudah mengingatkan kita, salah satu orang yang mendustakan agama adalah orang yang menghardik anak yatim dan menyianyiakan fakir miskin, untuk memahami ini harus melibatkan empat unsur agama tersebut,” pungkasnya.
Ia menambahkan, ke depan Baznas harus betul-betul menjadi sebuah regulator besar dalam menuntut ummat untuk memahami zakat, infaq dan sedekah dalam aspek syariat, hakikat, tariqat, dan ma’rifat, lewat kegiatan yang digalakkan seperti lebaran anak yatim.
“Alhamdulillah tapi malam, dana yang terkumpul dari masyarakat sebesar Rp 5 juta 30 ribu, kemudian Rp 6 juta dari Baznas, itulah yang dibagi ke 50 anak yatim di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Toabo,” pungkasnya.(*)