Dampak Gempa, Jadwal Tanam Kedelai di Mamuju Bergeser ke Maret
TELEGRAPH.ID, MAMUJU – Pasca gempa M 6,2 di Majene dan Mamuju pada tanggal 15 Januari 2021 lalu membuat sejumlah komoditas pertanian yang masuk masa tanam terpaksa tertunda.
Kepala Dinas Pertanian Sulbar Syamsul Ma’rif, mengatakan para petani khususnya di Kecamatan Tapalang dan Simboro Kabupaten Mamuju masih belum sepenuhnya melakukan aktivitas pengelolaan lahan, meskipun komoditi seperti padi, jagung dan kedelai sudah masuk jadwal tanam.
“Begitupun petaninya juga masih trauma untuk beraktivitas, sehingga jadwal penanaman padi, kedelai dan jagung itu akan kita lakukan pada bulan Januari dan Februari tidak bisa dilaksanakan,” jelas Syamsul Ma’ari. Kamis (11/2/2021).
Penundaan waktu tanam, khusus kedelai di Kecamatan Talpalang dan Simboro itu telah dijadwalkan ke bulan berikutnya. Ada 300 Ha luas lahan yang siap ditanami.
“Karena di dua kecamatan ini ada kedelai mungkin sekitaran 300 hektare jadwal awalnya itu Januari-Februari bergeser sedikit ke Maret,” katanya.
Kendala lain yang harus di hadapi Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Barat kata Syamsul sebanyak enam Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Kecamatan mengalami kerusakan, para pegawainya tidak berkantor.
Belum lagi, penundaan jadwal tanam ini harus dibicarakan dengan pihak terkait khususnya ketersediaan benih. Apalagi, terkadang tidak sinkron antara CPCL (Calon Penerima, Calon Lokasi) dengan pihak penyedia benih.
“Tidak koneknya antara CPCL, jadwal tanam dan ketersediaan benih. Ini yang personal, kita menyiapkan CPCL, kita menginginkan ke petani supaya tepat waktu sesuai dengan CPCLtapi pusat tidak mampu secara up to date benihnya,” ungkapnya.
(HL/ILU)