TELEGRAPH.ID, BARRU — Provinsi Sulawesi Barat merupakan daerah yang memiliki laut terluas di tanah air yakni 600 kilometer yang mengapit lima kabupaten di bekas Provinsi Sulawesi Selatan tersebut.
Dari jumlah luasan lautan itu maka selayaknya provinsi Sulbar layak menjadi daerah yang maju dalam hal ekonomi biru atau pendapatan perekonomian yang berasal dari kelautan.
Hal inilah yang menjadi kegelisahan bagi Pj Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin, bagaimana cara agar perikanan dan kelautan dapat maju pesat di Sulbar.
Salah satu terobosan yang kini dilakukan oleh Pj Bahtiar adalah memboyong seluruh pimpinan OPD Pemprov Sulbar ke PT Bogatama Marinusa atau dikenal sebagai PT Bomar, perusahaan teknologi budidaya udang modern. Yaitu transformasi dari metode kolam tanah menjadi sistem bioflok canggih.
Hasilnya, bisa diterapkan pembudidayaan di berbagai lokasi termasuk pelabuhan. Perusahaan ini satu satunya perusahaan eksportir udang terbesar di Indonesia yang beroperasi di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan.
Salah satu hasil dari kunjungan ini, pihak PT Bomar berjanji akan membeli udang yang berasal dari Sulbar bahkan dalam waktu dekat akan melakukan MOU dengan Pemprov Sulbar untuk membangun ekosistem bisnis udang di Sulbar.
Di perusahaan inilah Bahtiar membawa seluruh pimpinan OPD Sulbar seperti Sekprov Sulbar Muhammad Idris dan OPD lainnya. Seperti Asisten I bidang Pemkesra Setda Sulbar, Muh .Jaun, Asisten II bidang Ekbang, Muchtar, Asisten III Amujib, Kepala Bapperida, Junda Maulana, Kadis Sosial Abdul Wahab, Kadis PU , Rachmad, Kadis Pendidikan Mithar, Kadis Lingkungan Hidup , Zulkifli, Manggazali, Kadis DKP , Suyuti Marzuki, Kadis DP3KB, Amir, Kepala Dinas Perhubungan, Maddareski
Mereka diterima langsung oleh Direktur Utama PT Bogatama Marinusa Chin Tigor Chendar, Jumat (2/7/2024). Saat menerima rombongan Tigor sangat bersemangat menyambut kehadiran kembali Pj Gubernur Bahtiar.
“Saya sangat kagum pada Pak Bahtiar, sangat progresif dimana beliau melibatkan stakeholder untuk memahami industri ini. Menyatukan langkah, pendapat. Kami dari PT Bomar tentu mengharapkan dan mendoakan Sulbar akan menjadi sentra produksi udang” kata Tigor seraya menceritakan produksi PT Bomar yang sudah mendunia.
Ia menjelaskan, PT Bomar tidak hanya unggul dalam produksi benur tetapi juga dalam pengolahan udang segar menjadi produk makanan siap saji, seperti tempura atau frozen, yang telah berhasil menembus pasar ekspor high-end seperti Jepang, Amerika, dan Uni Eropa.
Maka dari itulah Pj Bahtiar sangat menseriusi memboyong OPD nya ke Bomar untuk memahami lebih dalam tentang pengolahan budidaya udang.
“Kongkritnya Pak Tigor apakah bisa Bomar membeli semua udang udang yang berasal dari Sulbar?” Tanya Pj Bahtiar yang langsung dijawab oleh Tigor bahwa pihaknya akan melakukan pendampingan terhadap nelayan dan warga Sulbar yang tertarik melakukan budidaya udang.
Sebab menurutnya, udang yang mereka beli harus berkelas dan berkualitas tinggi sebab akan diekspor ke negara negara maju.
Tigor menambahkan bahwa pihaknya mempunyai program pelatihan dan pendampingan di setiap kabupaten. Khusus untuk Sulbar imbuh Tigor, PT Bomar akan memberikan perhatian serius atas permintaan Pj Bahtiar Baharuddin.
“Saya percaya Pj Bahtiar. Kami akan ke Sulbar melakukan pendampingan dan sebuah sikap yang jelas dan menarik dari Pak Gub untuk melakukan MOU bersama kami” tegasnya. (rls/adv)