Ekspor Pertanian Sulbar Meningkat, Sawit Masih Mendominasi
TELEGRAPH.ID, MAMUJU – Awal Tahun 2021, Ekspor komoditas Pertanian Sulbar Tembus 500 Milyar. Komoditas kelapa sawit masih menjadi penyumbang terbesar hasil ekspor di Sulbar.
Capaian ekspor komoditas pertanian Januari – Februari 2021 mengalami peningkatan sebesar 77% dibandingkan tahun 2020, hal ini disebabkan karena meningkatnya permintaan negara tujuan dan terkendalinya pandemi covid-19
Kegiatan ekspor komoditas pertanian di Sulawesi Barat didominasi oleh turunan kelapa sawit Palm Oil dan RBD Palm Stearin pada tahun 2021 meningkat sebanyak 42,5 ribu ton dengan nilai ekonomis Rp.535,8 milyar dengan tujuan Tiongkok.
Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil menuturkan, meningkatnya ekspor merupakan semangat program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) yang digagas oleh Menteri Pertanian Sahrul Yasin Limpo.
“Peningkatan volume, frekuensi dan ragam menjadi fokus Karantina, semangat Gratieks akan terus kami dorong. Harapannya tentu juga akan memberi nilal tambah dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani,” katanya.
Gratieks merupakan program unggulan Kementerian Pertanian yang diharapkan mampu mendorong ekonomi nasional dan kesejahteraan bagi para petani.
Sementara itu, Kepala Karantina Pertanian Mamuju Agus Karyono memaparkan, selain komoditas turunan sawit, Karantina Pertanian Mamuju juga mendorong ragam komoditas lainnya.
Beberapa komoditas pertanian asal Sulbar yang memiliki potensi ekspor diantaranya pisang kepok, sarang burung walet, briket kelapa, kopi dan kakao.
“Selama Ini komoditas tersebut baru dikirim antar pulau ke luar Sulbar. Semoga dengan bertambahnya ragam komoditas ekspor diharapkan mampu menambah devisa negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” papar Agus.
Agus menambahkan, berdasarkan Undang – Undang Nomor 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Karantina Pertanian menjamin komoditas yang diekspor dalam kondisi sehat tidak membawa penyakit dan sesual dengan permintaan negara tujuan.
(Rls)