Media Platform Baru Sulawesi Barat

JSI Rilis Hasil Survei, Maenunis Sebut Posisi Petahana Membahayakan

0 505

TELEGRAPH.ID, MAMUJU – Jaringan Suara Indonesia (JSI) merilis hasil survei popularitas dan elektabilitas bakal calon Bupati Mamuju periode 2021-2026. Hasil survey tersebut menyebut polularitas Habsi Wahid diangka 93,6 persen dengan elektabilitas 49,1 persen.

Survey yang dirilis 9 Desember tersebut ditanggapi oleh direktur Logos Politika, Maenunis Amin. Ia menilai bahwa hasil survey terbaru JSI tersebut justru menunjukkan posisi petahana yang masih rentang.

“Tidak ada yang baru dari rilis terbaru JSI terkait Habsi-Irwan. Survey per januari-februari 2019 yang lalu hasilnya juga begitu. Baik Habsi ataupun Irwan sudah dipuncak popularitas 93% tapi elektabilitas atau tingkat keterpilihannya masih dibawah 50%. Pergerakan elektoral keduanya justru stagnan,” ungkap Maenunis.

Maenunis menyebut dua hasil survey pada bulan Februari dan Desember 2019 versi JSI, tren keterpilihan petahana Mamuju belum bisa bergerak untuk mampu menyentuh titik aman.

“Kalau diukur dari hasil survey Februari 2019 dan Desember 2019, baik Habsi ataupun Irwan tidak memiliki peningkatan elektabilitas padahal popularitasnya sudah full di 93 persen. Analisa saja variabel elektabilitas dan hasil surveynya itu. Tingkat kepuasan masyarakat 64 persen tapi yang memilih hanya 49 persen. Artinya 51 persen masyarakat Mamuju akan memilih calon lain selain Habsi-Irwan,” papar Maenunis.

Konsultan dan pengamat politik Sulbar ini menyebut hasil survey yang dirilis oleh JSI, bisa menjadi gambaran hasil akhir perolehan petahana Habsi-Irwan di Pilkada Mamuju 2020 nanti.

“Variabel survey JSI itu menggambarkan bahwa petahana sudah mentok di angka 49 persen dengan margin of error 4 persen. Artinya, jika pemilihan hari ini berlangsung, dengan plus minus margin of eror 4 persen maka posisi akhir Habsi-Irwan itu adalah 45 persen atau 53 persen. Dengan angka itu, petahana masih jauh dari level aman,” pungkasnya.

(ILU)

Leave A Reply

Your email address will not be published.