Manfaatkan Kunjungan Mentan, Akademisi: Pemprov Sulbar Jangan Asal Bapak Senang
TELEGRAPH.ID, MAMUJU – Rencana kunjungan Menteri Pertanian (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo di Sulbar pada Sabtu, 7 Desember 2019 (besok_red) seharusnya dijadikan momentum bagus untuk kemajuan pertanian di Provinsi ke 33 ini.
Akademisi Sulawesi Barat Harli A. Karim mengatakan, Pemerintah Sulbar harus mengambil manfaat yang besar atas kunjungan ini.
“Syahrul Yasin Limpo harus diberikan data yang sebenarnya tentang keadaan terupdate pertanian Sulbar. Jangan ada laporan manipulatif,” kata Harli. Jumat, (6/12/2019).
Termasuk kondisi pertanaman kakao di Sulbar. Menurut Harli, kebijakan pada sektor perkebunan, khususnya kakao harus menjadi fokus perhatian. Alasannya, perkebunan kakao lima tahun terakhir justru mengalami penurunan baik luasan maupun produktivitas per hektarnya.
Harli bilang, Pemerintah Sulbar juga harus mampu menyampaikan kondisi sebenarnya, tentang keberhasilan dan kegagalan Gerakan Nasional Peningkatan Mutu dan Produksi Kakao (Gernas Pro Kakao) beberapa tahun lalu.
“Seandainya itu berhasil, seharusnya keterpurukan kakao saat ini tidak terjadi,” ujarnya.
Dosen Agroteknologi Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman) itu berharap, Mentan Syahrul harus mendapatkan data yang sebenarnya. Ini penting untuk menentukan kebijakan perkakaoan selanjutnya.
“Mentan Syahrul Yasin Limpo juga harus mengecek langsung keberadaan kakao di lapangan. Hindari laporan ABS (Asal Bapak Senang) seperti pada umumnya terjadi jika terjadi kunjungan seperti ini,” tuturnya.
Selain itu, kata Harli, Mentan harus mengecek keberadaan pertanaman jagung di Sulbar, tiga tahun terakhir. Kementan Amran Sulaiman sebelumnya jor-joran meningkatkan produksi jagung di Sulbar dengan memberikan bantuan benih jagung ribuan ton.
“Tahun 2017 saja Pemprov Sulbar mendapat bantuan benih jagung sebanyak 40 ribu hektar. Mentan Syahrul Yasin Limpo juga harus mendapat data pertanaman jagung sebenarnya,” pungkasnya.
(H/ILU)