TELEGRAPH.ID, MAMUJU – Pemerintah Provinsi Sulbar akan melanjutkan proyek peternakan sapi di Beroangin dan Sattoko, Kecamatan Mapilli. Polman. Tak hanya itu luasan area peternakan diperluas hingga 2000 hektare.
Gubernu Sulbar Ali Baal Masdar mengatakan, di tempat itu, pemerintah Sulbar berencana membangun empat unit pengelolaan sapi, yaitu produksi sapi perah, peternakan sapi untuk departemen pertanian, peternakan sapi untuk pemerintah Sulbar dan peternakan sapi untuk swasta.
Ali Baal bilang, peternakan sengaja dipusatkan di wilayah tersebut untuk memudahkan penanganan dan pengembangan.
“Ngapain lagi pergi dipencar – pencar kalau ada satu tempat untuk dikontrol, kenapa tidak,” kata Ali Baal ditemui seusai dialog Mey Day di Warkop 89 Mamuju. Rabu (1/5/2019).
Untuk saat ini, kata Ali Baal, pemerintah Sulbar sedang melakukan langkah untuk memudahkan proyek itu segara terlaksana, salah satunya membuat regulasi ditingkat provinsi tentang tata kelola peternakan tersebut.
“Tinggal sapinya yang ditunggu masuk. Untuk sapi bantuan departemen pertanian sudah bekerja sama dengan balai di Padang. Kita baru usahakan buat regulasinya,” paparnya.
Sementara itu Kadis Pertanian dan Peternakan Sulbar, Tanawali mengatakan, saat ini dilakukan tender ulang untuk mendatangkan bibit sapi karena tahun lalu batal tender.
“Sementara tender, jenisnya dari Australia,” ungkapnya.
Rencana lain dari pengelolaan itu, pemerintah pusat akan membentuk Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) dari departemen pertanian. Disana, UPT itu juga akan membuka peternakan sapi.
“Kedepannya juga ada UPT Pusat, kalau masyarakat dan kita semua menyetujui,” sambungnya.
Tanawali mengaku, proyek peternakan sapi itu mampu mengurangi tingkat pengangguran, karena pada prosesnya nanti, sejumlah kelompok masyarakat akan diberikan bibit sapi.
“Itu nanti sapi akan dibagi kepada masyarakat, itu yang bagi Perusda ke kelompok yang sudah siap, siap pakannya siap kandangnya dan itu terus dikembangkan,” tutupnya.
(Bos)
