Rapat Forkopimda Sulbar Bahas Pencegahan Covid-19, Begini Harapan Gubernur
TELEGRAPH.ID, MAMUJU — Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulbar melakukan rapat terkait penanganan pencegahan virus corona (Covid-19) di Kantor Gubernur Sulbar, Rabu (18/3/2020).
Rapat dipimpin Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar dipandu oleh Sekprov Dr Muhammad Idris.
Rapat tersebut dihadiri Kapolda Brigjen Pol Eko Budi Sampurno, Kajati Darmawel Aswar, Danrem 142 Tatag Kolonel Inf Eventius Teddy Danarto dan Wakil Ketua DPRD Sulbad, sejumlah pimpinan instansi vertikal dan pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulbar.
Hasilnya sepakat, pembentukan posko dianggap sebagai langkah efektif menangkal wabah Covid-19, segera didirikan dan siaga selama 15 hari.
Posko tersebut nantinya melibatkan semua elemen instansi di Sulbar, kepolisian, TNI, BPBD, Dinas Kesehatan, dan tenaga media.
Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar mengharapkan Posko tersebut berjalan optimal dalam 15 hari ke depan.
“Semoga bisa berjalan dengan tertib, dan 15 hari ke depan mudah mudahan sudah ada suasana bahwa kita sudah bebas dari kondisi ini,” ujar Ali Baal saat memimpin Rapat Kordinasi itu.
Kepala Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Sulbar Darmo Majid menjelaskan Posko siaga Darurat Covid-19 bertujuan untuk pengelolaan data terkait Covid 19, serta terkait wilayah dan besaran paparan wabah Covid-19.
“Posko ini juga akan menjadi acuan pemerintah untuk melaksanakan rencana pencegahan tahan awal. Nantinya akan berfungsi sebagai pelayanan pengaduan, rekapitulasi laporan dan pemanfaatan sebagai mediainformasi dan edukasi kepada maayarakat,”ujarnya.
Adapaun pelayanan didalamnya, mencakup sektor Kesehatan, mobilisasi pasien, pengolaan data untuk mencegah hoaks, Biaya dieprlukan membangun posko itu, Rp175 juta
“Fungsi Utama Kanalisasi informasi, Sikronisasi dan sinergitas seluruh unsur dalam menangani Covid-19,” bebernya.
Wakil Ketua DPRD Sulbar Abdul Rahim pun mengharapkan dengan terbangunnya Posko itu maka informasi yang didapatkan masyarakat tidak simpang siur.
“Perlu manajemen informasi agar tidak membuat publik kelihatan makin risau,” tuturnya.
Rahim mengatakan, salah satu kendala saat ini adalah tidak lengkapnya fasilitas isolasi RSUD Sulbar. Karenanya ia menyarankan agar segera dilakukan pembahasan bersama melakukan pergeseran anggaran untuk memenuhi kebutuhan peralatan di RSUD Sulbar.
Seperti ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD), dan pendeteksi tubuh. Soal anggaran DPRD sudah sepakat bakal mendukung melalui izin prinsip.
“Kami sepakat memberikan izin prinsip,” ungkapnya.
Kepala Kejaksaan Tinggi Sulbar Darmawel Aswar mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemprov Sulbar. Hanya saja, satu kendala yang semestinya cepat ditanggapi adalah suntik vaksin, fungsinya menjaga daya tahan tubuh.
“Ini kami diperintahkan dari pusat tapi disini belum ada. Karena sepertinya belum tersedia di rumah sakit, ini juga masalah,” tuturnya.
Adapun ketersediaan masker, Hand Sanitizer yang langka, menurutnya Polda perlu menjejaki sebab Darmawel menduga ada oknum melakukan penimbunan.
“Mengambil keuntungan di atas kesusahan. ini sebenarnya yang tidak bertanggungjawab, dan ini sebenarnya yang harus dihukum seberat-beratnya,” tegas Darmawel.
Demikian hal ini diperingatkan Danrem 142/tatag Kolonel Inf Eventius Teddy Danarto melihat dibalik kelangkaan masker ada pelaku penimbun.
“Masker sulit ditemukan, saya lihat kehidupan masyarakat normal-normal saja tapi langkah. Ini Aneh,” tuturnya.
Kapolda Sulbar Brigjen Pol Eko mengatakan langkah antisipasi Covid-19 ini sudah diberjalan di Polda Sulbar. Makanya jajaran Polda yang hadir pada saat rapat kemarin menyarankan Posko Covid-19 itu belum waktunya dilakukan.
Menurutnya, yang mendesak adalah kelengkapan ruang Isolasi. Sebab miris informasi kejadian adanya suspect di Polman belum lama ini, harus di Rujuk ke Pare-Pare sebab peralatan di RSUD Sulbar tidak siap.
Kapolda Sulbar Brigjen Pol Eko Budi Sampurno pun memaparkan item yang sudah dijalankan sepekan terakhir, mulai melakukan pembersihan lingkungan dengan menyemprotkan cairan Disinfektan.
Kemudian melatih 59 personil yang siap terjun ke titik-titik darurat Wabah Covid-19, menyiapkan 100 Alat Peelindung Diri. Bahkan mengusulkan dana Rp 800 juta ke Mabes Polri untuk membenahi kamar isolasi di RS Bhayangkara.
“Mudah-mudahan kita di Sulbar kebagian dana dari Mabes Polri, untuk pembenahan ruangan isolasi itu,”tuturnya.(advetorial/dih).