TELEGRAPH.ID, MAMUJU – Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK), menyampaikan keprihatinannya atas tingginya angka narapidana kasus narkoba yang memadati lembaga pemasyarakatan (lapas) di wilayahnya. Data yang ia terima menunjukkan bahwa 70 persen warga binaan di Sulawesi Barat terjerat kasus penyalahgunaan narkotika.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur SDK saat menghadiri tasyakuran dan pemberian penghargaan kepada mitra yang berkontribusi pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan, dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61 di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Mamuju, Senin, 28 April 2025.
“Saya mendapat laporan bahwa 70 persen (warga binaan) karena narkoba. Inilah yang perlu kita sasar bersama agar lembaga pemasyarakatan di Sulawesi Barat tidak mengalami overload. Kita berharap jumlahnya berkurang, oleh karena itu, pembinaan-pembinaan, utamanya bagi mereka yang terjerat narkoba, harus memastikan mereka tidak kembali (mengulangi perbuatan). Itu yang paling penting,” tegas Suhardi.
Suhardi menekankan pentingnya penguatan pembinaan terhadap pengguna narkoba agar mereka tidak kembali terjerumus ke dalam lingkaran setan narkotika. Langkah ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah kelebihan kapasitas di lapas-lapas yang ada di Sulawesi Barat.
Dalam kesempatan yang sama, Suhardi juga memberikan apresiasi kepada Kantor Wilayah (Kanwil) Pemasyarakatan atas keberhasilannya dalam membina para warga binaan. Hal ini terbukti dengan beragam hasil karya kerajinan tangan yang dipamerkan selama acara tersebut.
“Ada yang memproduksi berbagai macam kerajinan, bahkan gitar dan lain sebagainya, termasuk makanan. Saya kira Pemerintah Provinsi mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan Kakanwil beserta seluruh jajarannya, serta para mitra,” ujar Suhardi.
Lebih lanjut, ia mengajak Kanwil Pemasyarakatan untuk menjalin kolaborasi dalam program pembinaan lingkungan, khususnya bagi warga binaan yang telah diizinkan beraktivitas di luar lapas namun masih dalam pengawasan.
“Kita bisa bekerja sama dalam membina lingkungan. Pak Kanwil, saya tawarkan satu atau dua lingkungan. Coba kita bina kebersihannya minimal, sarana prasarananya Pemerintah Provinsi bisa membantu, nanti kita buat Memorandum of Understanding (MoU),” jelasnya.
Mengakhiri sambutannya, Suhardi mengucapkan selamat memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61.
“Saya selaku Pemerintah Provinsi dan pribadi mengucapkan Dirgahayu Lembaga Pemasyarakatan ke-61, semoga sukses selalu dan kita berharap Indonesia 10 hingga 20 tahun ke depan lembaga pemasyarakatannya sudah kosong,” pungkasnya. (*)