TELEGRAPH.ID, MAMUJU – KPID Goes to School kembali dihelat KPID Sulbar di SMK Negeri 1 Rangas Mamuju, 18 Juli 2024. Kegiatan mengunjungi sekolah dalam rangka untuk mengenalkan KPID kepada para pelajar terkait dunia penyiaran televisi dan radio serta mengingatkan mereka tentang efek negatif dari media sosial yang kebanyakan mengandung informasi palsu alias hoaks.
Goes to School kata Ketua KPID Sulbar, Mu’min, merupakan agenda rutin untuk menularkan pengetahuan penyiaran kepada generasi muda, mengingat usia mereka sangat rentan terkontaminasi dengan informasi-informasi serampangan, bahkan bisa dibilang sampah, dan kami KPID masuk melalui pintu penyiaran untuk saling mengingatkan betapa pentingnya kesadaran semua menyaring sebuah informasi yang masuk di ponsel kita, jangan mudah tergiring dengan berita dimedia sosial, pastikan dulu kebenarannya dengan cara melihat tayangan televisi atau siaran radio, atau verifikasi sumber beritanya sebelum membagikan ke yang lain.
Mu’min pun menganalogikan dengan makanan, ketika yang dikonsumsi tidak bergizi maka dipastikan akan berdampak pada pertumbuhan badan yang pada akhirnya mempengaruhi pola pikir, begitu pula dengan kebiasaan seseorang yang secara terus menerus disusupi informasi palsu maka lambat laun jaringan otaknya cenderung mudah menerima informasi sampah dan barang tentu berdampak negatif pada kehidupan sehari-harinya, ujarnya.
Mu’min menyebut Goes to School kali ini terasa istimewa karena selain Komisioner KPID Sulbar, hadir pula Wakil Ketua KPI Pusat Mohamad Reza dan Koordinator Bidang Pengembangan Kebijakan dan Sistem Penyiaran (PKSP) KPI Pusat Muhammad Hasrul Hasan bersama kita dan secara khusus memberikan materi seputar dunia penyiaran kepada siswa/siswa SMK 1 Rangas Mamuju.
Wakil Ketua KPI Pusat Mohammad Reza dalam sambutannya mengatakan pelajar harus mampu menyaring informasi, mana yang layak ditonton dan mana yang harus diabaikan, dirinya juga bertanya kepada ratusan siswa/siswi, siapa-siapa yang masih menonton siaran televisi dan radio dan siapa-siapa yang menggunakan medsos (facebook, Instagram, tiktok dan twitter) dan ternyata hanya sebagian saja yang masih menonton tv bersama keluarganya, sementara untuk medsos hampir semua mengaksesnya, imbuhnya.
Lebih jauh Reza meminta bilamana ada yang menemukan siaran tv dan radio yang diduga melanggar aturan pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran (P3SPS) maka jangan segan dan sungkan untuk melaporkan kepada KPID Sulbar untuk di kaji, apakah temuan tersebut terbukti ada unsur pelanggarannya atau tidak, urainya.
Reza juga meminta para pelajar agar tidak mudah percaya dengan informasi atau berita dari internet, telusuri dan verifikasi dulu sumbernya untuk memastikan informasinya apakah benar atau abal-abal.
Diapun menyampaikan bahwa mungkin sebentar lagi dunia internet akan masuk dalam pengawasan KPI dan KPID, sebab sangat tidak adil rasanya internet dan media sosial bebas dari pengawasan sementara siaran tv dan radio diawasi, jelasnya.
Hal serupa dikatakan Koorbid. Pengembangan Kebijakan dan Sistem Penyiaran (PKSP) KPI Pusat Hasrul Hasan, dia menuturkan fokus pengawasan KPI dan KPID adalah pada sisi kaidah P3SPS, sebagai contoh misalnya jika ada tayangan yang mempraktekkan adegan kekerasan, atau siaran radio yang memutar lagu-lagu atau perbincangan dengan menggunakan bahasa daerah atau bahasa negara lain dan didalamnya ada kata-kata yang tidak baik, menjurus ke hal-hal vulgar dan dinilai melanggar azas kesopanan serta kesusilaan, maka KPI atau KPID akan menindaklanjuti dugaan pelanggaran siaran TV atau radio tersebut dengan cara mengkaji atau mendalaminya terlebih dahulu untuk mengetahui pelanggarannya.
Namun kata Hasrul Hasan, KPI dan KPID tidak melulu menunggu adanya pelanggaran kemudian diberikan peringatan, teguran dan sanksi lainnya, tetapi KPI dan KPID juga memberikan apresiasi kepada lembaga penyiaran tv dan radio yang tidak pernah melakukan pelanggaran dan secara terus menerus menyajikan tayangan dan siaran sesuai dengan peraturan yang ada. Dirinya juga menawari pelajar SMK 1 Rangas untuk PKL atau magang di KPI Pusat untuk menambah wawasan pada dunia penyiaran, ungkapnya.
Sementara itu, Wakasek Kurikulum SMK Negeri 1 Rangas Mamuju Mahsan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan KPID Sulbar melaksanakan Goes to School di SMK 1 Rangas.
Mahsan mengajak para siswa/siswi untuk memperhatikan apa yang disampaikan Komisioner KPI dan KPID, ingat dan olah dengan baik agar ada pengetahuan tambahan yang diperoleh, pilih dan pilah siaran yang baik dan siaran yang kurang bagus untuk ditonton. Dalam agamapun diajarkan untuk memilah mana yang haq dan mana yang bathil jadi memang kita dianjurkan memilih hal-hal yang baik dan membuang sesuatu yang buruk kuncinya.(*)