Dialihkan ke Jakarta, Asosiasi Kontraktor Lokal Layangkan Surat Protes ke Kementerian PUPR
TELEGRAPH.ID, MAMUJU – Sejumlah perwakilan asosiasi kontraktor lokal dan tokoh masyarakat Sulawesi Barat mendatangi Kantor BP2JK di Jalan Maccirinnae, Mamuju. Selasa (10/3/2020).
Kedatangan mereka ke kantor tersebut, untuk menyampaikan surat protes terhadap surat keputusan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait proses pengadaan barang dan jasa di Provinsi Sulbar yang dialihkan ke DKI Jakarta.
Kordinator Aliansi Asosiasi Sulbar, Misbahuddin mengaku merasa dirugikan atas kebijakan itu.
“Ini menjadi preseden buruk di daerah kita, tidak memberdayakan kontraktor lokal. Kalau memang proses administrasi yang dipermasalahkan, kami siap perbaiki,” ujar Misbahuddin saat menggelar konferensi pers di Cafe Cita Rasa, Mamuju.
Selain hal itu, Misbahuddin berharap proses lelang pengadaan dikembalikan ke daerah dengan pertimbangan lain, akses bagi Kontraktor ke tempat tersebut cukup jauh.
Sementara perwakilan Kontraktor Lokal Maksum Dg. Mannassa menuturkan, Kontraktor lokal akan cukup kesulitan untuk melakukan serangkaian pengurusan pengadaan jika dilakukan di Jakarta. Butuh biaya mahal hanya untuk mengurus administrasi.
Maksum mengaku menolak hal itu dan akan menyampaikan hal tersebut ke DPRD Sulbar dan Pemprov Sulbar.
“Bahkan hari ini kita akan sampaikan ke pihak Balai Pelaksanaan Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK), ini sangat merugikan kita,” tuturnya.
Kepala Tata Usaha (KTU) BP2JK Wilayah Sulbar Faika Makhyani, membenarkan adanya kebijakan itu. Meski begitu dia mengaku tidak tahu menahu latar belakang kebijakan tersebut.
Terkait surat penolakan dari Asosiasi Kontraktor lokal itu, pihaknya bakal menindaklanjuti dan akan di teruskan ke KemenPUPR. “Salah satu inti dalam surat itu bahwa Sulbar aman dan kondusif serta siap mengerjakan agenda pembangunan,” ungkapnya.
(ILU)