Media Platform Baru Sulawesi Barat

IJS Ajak Pemilih Millenial Agar Tak Abstain di Pemilu

0 438

TELEGRAPH.ID, MAMUJU – Ikatan Jurnalis Sulbar (IJS) menggelar dialog publik, guna menggalang partisipasi pemilih millenial alias pemula, di Nall Selasa Cafe. Mamuju, selasa (26/02/19).

Mengusung tema “Peran Media Massa dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Pemula, Demi Mensukseskan Pemilu 2019”, IJS berupaya mengedukasi pemilih agar tak golput melalui dialog. Sasarannya siswa dan mahasiswa. Terlaksana di Cafe Nall, pojok simpang tiga, Jalan Bau Massepe dan Pengayoman, Kelurahan Rimuku, Mamuju.

Menurut Ketua IJS, Irham Azis, memilih merupakan hak konstitusi warga negara atau citizens constitutional rights. Mereka tak bisa diintervensi untuk memilih atau tidak. Itu hak mereka dan dilindungi UUD 1945. Tapi mereka perlu mempertimbangan kelangsungan pemerintahan. Paling tidak ikut berkontribusi mendukung calon yang dinilai layak memimpin. 

“Pemilih millenial memiliki kompleksitas tinggi. Kompetensi di sektor politik masih minim. Makanya rentan golput atau abstain. Perlu edukasi masif agar melek dan jadi pemilih cerdas. Ini yang kami genjot supaya mereka mau bersuara. Persoalan siapa calonnya terserah, itu hak mereka,” beber Irham. 

Dinilai penting, sebab dialog tersebut jadi wadah untuk mengeksplorasi pengetahuan politiknya. Khususnya tentang kepemiluan yang segera terlaksana. Jika mampu menggaet perhatian, mereka akan memilih. Jika tidak maka sebaliknya, abstain satu-satunya jalan. 

“Tapi kami yakin mereka akan menggunakan hak pilihnya. Optimisme saya mencuat karena dihadirkan komisioner KPU dan Bawaslu Mamuju serta media profesional harian Radar Sulbar. Narasumber ini sangat luar biasa. Memaparkan narasi pemilu secara gamlang padat dan profesonal. Agrumentasi berbobot itu tentu akan menstimulasi mereka untuk ikut memilih,” ungkapnya. 

Irham berharap, stakelohders lain melangsungkan giat serupa. Anggaran IJS tak melimpah untuk rutin menggelar kegiatan. Sementara suksesnya pemilu tak hanya di tangan KPU dan Bawaslu. Tapi seluruh masyarakat yang hidup dalam demokrasi. 

“Jujur saja, anggaran pelaksaan ini bersumber dari iuran teman-teman IJS. Sisanya dari donatur yang ingin berkontrubusi. Melihat rentanya pemilih pemula, saya berharap masif digalang. Supaya angka partisipasi pemilu meningkat di Mamuju,” pinta Irham. 

Komisioner KPU Mamuju, Hasdaris mengungkapkan, 
pemilih pemula berumur 17 tahun di hari pencoblosan. Rawan golput. Olehnya KPU Mamuju telah banyak membuat terobosan agar potensi golput di Mamuju terminimalisir.

“Provinsi Banten penyumbang golput terbanyak. Kami tidak ingin kondisi serupa terjadi di Mamuju, Makanya kami gencar sosialisasi. Saya pun berterima kasih ke IJS sudah menggelar dialog ini. Sangat membantu kami,” tandas Hasdaris. 

Komisioner Bawaslu Mamuju, Faisal Jumalang menjelaskan, di era orde baru, ada empat asas pemilu. Masing-masing, langsung, umum, bebas dan rahasia. Di era reformasi bertambah dua asas, yakni jujur dan adil. Ke enam asas tersebut wajib diiplementasikan dalam pemilu. 

“Ini perlu diterapkan di lingkungan masyarakat. Jika ada yang mengecam atau mengintervensi untuk memilih salah satu calon, laporkan. Itu melanggar asas pemilu,” pungkas Faisal Jumalang. 

(tl/ls)

Leave A Reply

Your email address will not be published.