TELEGRAPH.ID, MAMUJU – BKKBN Perwakilan Sulawes Barat (Sulbar) terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait program yang di jalankan BKKBN selama ini. Salah satunya, menurunkan angka pernikahan usia dini.
BKKBN yang terus memberikan education yang melibatkan kaum muda. Para pemuda turun ke daerah untuk membentuk forum genre. Mereka memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai tiga hal yang harus dihindari, yakni, hubungan seksual diluar nikah, jangan kawin di usia muda dan jangan sentuh narkoba.
Kepala BKKBN perwakilan Sulbar Andi Rita Mariani mengatakan, forum tersebut bukan di buat oleh pihak BKKBN melainkan inisiatif para remaja yang ingin membantu untuk menurunkan angka pernikahan di usia dini.
“Kita berikan sosialisasi PUP agar para remaja dapat memahami pendewasaan usia perkawinan dan mengetahui dampak jika melakukan hal tersebut di usia muda,” katanya saat menggelar konferensi pes dikantornya, Jumat (1/11/2019).
Selain itu, BKKBN juga melakukan sosialisasi di sekolah, dengan membentuk forum PIK remaja di mulai dari tingkat SLTP, SLTA dan perguruan tinggi. Kemudian PIK remaja mempunyai jalur masyarakat yang menyambangi remaja mesjid dan organisasi masyarakat lainnya .
“Ada dua jalur PIK remaja yakni jalur sekolah dan masyarakat, program ini menyebar bukan hanya di sekolah tetapi juga di bentuk pada masyarakat untuk menjadikan mereka pendidik sebaya, konseler sebaya dan mereka sudah dapat menjadi narasumber dan kami pihak BKKBN Sulbar hanya diundang sebagai sebagai aspek kebijakan dan secara teknis mereka sudah cerdas dalam forum tersebut,” ujarnya.
Andi Rita Mariani menjelaskan, usia wanita pada saat melahirkan baiknya pada usia 20 tahun keatas. Karena pada usia tersebut, diamater tempat melahirkan sudah dikategorikan cukup, yang memudahkan saat persalinan.
“Pada usia dibawah 20 tahun ukurannya 9,9 cm atau 9,8 cm. Nanti usia 20 tahun baru posisinya 10 cm. Karena ini akan terbaik ini pintunya anak keluar itu akan bisa longgar keluar kalau 20 tahun karena sudah diatas 9,9 cm. Itu dikaji,” tuturnya.
“Makanya usia yang baik melahirkan diatas 20 tahun karena sudah 10 cm. Sementara ukuran anak (kepala bayi) itu 9 cm sekian. Coba kalau dia dibawa 20 tahun itu belum ideal. Itu baru pintu keluar, jadi dianggap ideal pada usia 20 tahun, dan ini adalah kontribusi angka stunting di Sulbar itu dikarenakan perwakinan usia dini (dibawah 20 tahun),” tambahnya.
Tak hanya itu, Kata Andi Rita, wanita berusia dibawah 20 tahun yang melalukan hubungan seksual sangat rentan untuk menimbulkan penyakit dikemudian hari.
“Apalagi yang bagian dalam disentuh. Ini tidak langsung diketahui kalau kena kanker. Nanti 20 tahun kedepan baru ketahuan makanya orang tidak peduli. Dan ini pembunuh pertama perempuan adalah (kanker) itu. kemudian kalau dia gonta-ganti pasangan dalam berhubungan seksual itu bisa lebih parah lagi,” terangnya.
(ILU)