Ketua DPRD Sulbar Hadiri Sosialisasi BSPS
TELEGRAPAH.ID, MATENG – Ketua DPRD Provinsi Sulbar Amalia Aras menghadiri sosialisasi program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Mamuju Tengah yang digelar di Aula Kantor Bupati Mateng. Selasa (16/4/2019).
Amalia Aras pada kesempatan itu juga secara simbolis menyerahkan bantuan kepada masyarakat yang mendapatkan BSPS. Sebanyak 1.523 unit rumah akan dibedah melalui program BSPS tahun ini.
Program BSPS untuk tahun ini sebesar Rp 17.500.000 itu sudah termasuk untuk upah tukang dan bahan material sebesar. Sementara untuk pembangunan baru sebesar Rp 35 juta yang jumlahnya terbatas sebanyak 50 unit.
Bupati Mamuju Tengah Aras Tamauni mengatakan, kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan agar seluruh masyarakat penerima bantuan dapat memahami tentang mekanisme pelaksanaan program BSPS sehingga dapat terlaksana dengan baik dan tepat sasaran.
Aras juga sampaikan, BSPS adalah bantuan pemerintah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), untuk mendorong dan meningkatkan keswadayaan dalam peningkatan kualitas rumah dan pembangunan baru beserta PSU.
“BSPS ini terdiri atas 3, Peningkatan kualitas (Beda Rumah) Rp. 17.500.000/unit, Pembangunan Baru Rp. 35.000.000/unit, PSU berupa jalan, drainase dan lain-lain,” tuturnya.
Lebih lanjut Aras menuturkan, Pemerintah Kabupaten Mateng, pada tahun ini sesungguhnya megusulkan bantuan BSPS ke pusat sebanyak 2.000 unit, namun yang terelisasi yang telah jelas dan pasti baru kurang lebih 1.500 unit.
“950 unit peningkatan kualitas melalui SNVT penyediaan perumahan Provinsi Sulbar, 74 unit peningkatan kualitas dan 5 unit pembangunan baru melalui dana DAK. 500 unit peningkatan kualitas melalui satker strategis Kementrian PUPR, sehingga total untuk tahun ini In Sya Allah terealisasi paling sedikit 1.523 unit,” ungkap Aras.
Sementara itu, Ketua DPRD Mateng Arsal Aras mengatakan, BSPS sukses dijalankan di Mateng, mulai dari yang pertama sampai yang ketiga dan nilainya terus bertambah dari Rp 15 juta naik menjadi Rp 17.500.000, bahkan ada 50 unit itu dibangun baru dengan nilai Rp 35 juta.
“Program ini adalah program pemerintah pusat, kalau tidak dijemput maka daerah lain yang ambil, karna dijemput oleh pemerintah disini maka bantuan ini larinya ke Mamuju Tengah, ini tidak seperti air hujan yang turun dengan sendirinya, kalau bantuan ini tidak akan turun apabila tidak di pasilitasi oleh pemerintah, pada intinya perintahlah yang mempasilitasinya,” ungkapnya.
Arsal menambahkan, jumlah penerima bantuan ditahun yang akan datang bukan tidak mungkin juga ikut bertambah, jika tahun ini 1.523 unit, tahun depan bisa bertambah. Untuk itu butuh suppor dari masyarakat.
“Kami serius ingin merubah rumah masyarakat di Mateng ini yang tadinya tidak layak, In Shaa Allah semua akan menjadi layak. Olehnya itu tahap pertama beberapa tahun yang lalu dibeberapa desa kita sudah support selesai, salah satu contohnya adalah di desa tabolang tidak ada lagi rumah yang tidak layak huni, semua rumah layak huni, tapi data kita masih ada sekitar kurang lebih 7 ribu rumah yang tidak layak huni di Mateng. Inilah yang akan kita dorong beberapa tahun kedepan rumah yang tidak layak huni ini di Mateng In Shaa Allah tuntas,” pungkasnya.
(Bos/Adv)