Media Platform Baru Sulawesi Barat

KPID Sulbar Gelar Literasi Media di Stain Majene untuk Tata Penyiaran Daerah

0 449

TELEGRAPH.ID, MAJENE — KPID Sulbar gelar diskusi literasi media menyonsong era normal baru di STAIN Majene. Kegiatan yang diikuti mahasiswa bertujuan memberi pencerahan dan pemahaman tentang pentingnya literasi media dalam upaya menata penyiaran di daerah. Rabu (1/7/2020)

Ketua KPID Sulbar April Azhari Hardi diawal sambutannya mengatakan bahwa literasi media adalah upaya memaknai dan menganalisa tayangan TV dan Radio dengan baik.

“Saring tayangan yang sehat untuk dilihat dan hindari tayangan yang sifatnya tidak mendidik agar tidak dilkonsumsi oleh anak-anak kita,”katanya.

Ketua STAIN Majene Dr. Napis dalam sambutannya memberikan apresiasi positif kepada KPID Sulbar periode ini. Menurutnya KPID telah berhasil membuat program yang menyentuh bidang penyiaran di daerah yang melibatkan akademisi dan mahasiswa sehingga bisa memaksimalkan penataan penyiaran ke arah yang lebih berkualitas.

Sementara Ketua DPRD Provinsi Sulbar, Hj St Suraidah Suhardi, SE., yang menjadi pemateri pada kegiatan itu menjelaskan bahwa media adalah ruang untuk menyampaikan informasi dan aspirasi yang bersentuhan dengan masyarakat guna membangkitkan ekonomi bangsa.

Olehnya itu lanjutnya, pilih dan pilah tontonan yang menyuguhkan informasi sehat dan berguna bagi kita, agar ada nilai positif bisa dipetik.

Sementara itu Wakil Ketua I Bidang Akademik STAIN Majene Dr Mulyadi mengungkapkan bahwa kita semua perlu memahami tujuan dari literasi media.

Yaitu menjadikan tontonan menjadi tuntunan, sebab di era sekarang ini, derasnya arus informasi yang ditampilkan media sangat berpengaruh besar terhadap kehidupan dan perilaku kita.

“Marena media seringkali mendahulukan orientasi bisnis daripada menyiarkan tontonan yang benar-benar mengedukasi,”tuturnya.

Senada, Kepala Studio LPPL Radio Mammis Majene, menurutnya keberadaan media mainstream seperti Radio dan Televisi masih menjadi favorit di tengah masayakat menyampaikan informasi, apalagi di tengah pandemi ini tentu rentetan berita silih berganti terdengar di sejumlah media.

“Disinilah letak peran diadakannya literasi media untuk menfilter mana informasi yang layak dikonsumsi dan mana berita yang tidak jelas. Partisipasi mahasiswa di tengah keluarga memberi pemahaman agar membiasakan tidak melihat tayangan yang sesungguhnya tidak mendidik sangat diharapkan,”tuturnya.(dih/*).

Leave A Reply

Your email address will not be published.