Nanang Wahidin (Ketua FPK Sulawesi Barat)
Ditulisan yang lalu penulis telah mengurai komposisi Bakal Calon (Balon) Bupati Mamuju 2020 yang diukur dari besaran kekuatan Parpol (Magnitude Partai Politik) dan kekuatan emosional (family strength) membuat mereka sangat dimungkinkan akan keluar sebagai jagoan Partai untuk siap tempur sebagai 01 Kabupaten Mamuju 2020-2025.
Dalam uraian itu juga terulas lugas Parpol yang punya potensi bisa menjadi Parpol pengusung tunggal dan Parpol yang wajib melakukan manuver koalisi serta pilihan kemungkinan oposisi. Kalau Bargaining belum ketemu kata deal.
Bursa Bakal Calon Bupatinya adalah;
- Habsi Wahid, bakal diusung oleh Partai NasDem dan sisa mencari bakal calon wakil bupati untuk mendampinginya, sebab NasDem sudah dipastikan lebih dari cukup pada kuota 20 persen kursi parlemen.
- Sutina Suhardi, bakal diusung oleh Partai Demokrat dengan catatan mencari 2 kursi lagi serta menjaring bakal calon wakilnya.
- Irwan S.P Pababari, juga harus menambah 2 kursi parlemen lagi agar Partai Hanura yang bakal mengusung Pak Iwan cukup syarat, juga masih menjaring pasangan sebagai bakal calon wakilnya.
Ketiga bakal calon Bupati kuat diatas tentu akan melakukan penjaringan wakil dengan begitu selektif dan penuh pertimbangan, sebab ketiga tokoh diatas memiliki power yang kurang lebih sama dilihat dari aspek manapun sehingga posisi wakil kelak akan menyumbang banyak peluang kemenangan.
Sebutlah Pak Habsi yang sekarang menjabat sebagai Bupati Mamuju dan pimpinan Partai NasDem, kemudian Pak Irwan S.P Pababari yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati dan pimpinan Partai Hanura, Juga Ibu Sutina Suhardi yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Koperindag Kabupaten Mamuju, beliau juga masih aktif sebagi Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Mamuju, Ibu Sutina juga merupakan anak sulung dari Pak Suhardi Duka yang sekarang ini sebagai pimpinan Partai Demokrat, juga terekam menjadi Bupati 2 Periode Kabupaten Mamuju sebelum Pak Habsi Wahid.
Maka sangatlah cocok jika disandingkan dengan kata “layak” dan “pantas” menjadi bakal calon Bupati Mamuju, apalagi di Pileg 2019 baru-baru ini, partai yang bakal mengusung mereka bertiga adalah partai politik pemenang 3 besar di Kabupaten Mamuju, prestasi itu akan menambah lagi Animo masyarakat Mamuju untuk aktif mengikuti pesta demokrasi Pilkada Mamuju 2020 mendatang yang dilirik akan seruh dan menegangkan.
Namun pada celoteh kecil ini, penulis akan mencoba lebih mengerucutkan pada bursa bakal calon Wakil Bupati Kabupaten Mamuju 2020, yang dipantau mampu lebih mengangkat elektabilitas ketiga jagoan diatas jika kelak berpasangan.
Bursa Bakal Calon Wakil Bupati
Bakal calon wakil bupati ini akan kita ambil dari figure beberapa kelompok ideologis dan etnis atau kelompok suku yang terbilang berpengaruh (compact in groups), dan kuantitas massa, serta memiliki prestasi yang tidak sekelas “kaleng-kaleng”, begitu istilah jaman now saat ini, seperti;
- Kelompok Bugis, diantaranya;
Bapak Umar. P, beliau adalah Mantan Wakil Bupati Mamuju dan ditokohkan oleh kalangan Bugis dimamuju,
Muzakkir Kullase, beliau adalah birokrat senior berdarah bugis yang saat ini menjabat sebagai Kadis Kominfo Provinsi Sulawesi Barat,
H. Firusdi, beliau adalah sorang pengusaha sukses dari Kecamatan Sampaga yang kerap kali disebut-sebut namanya, sebab baru-baru ini memajukan anaknya (H. Yudiaman Firusdi) sebagai salah satu calon anggota DPRD Kabupaten Mamuju dan meraih suara tertinggi dari semua Calon yang dipastikan lolos berdasarkan hasil pleno KPUD Kabupaten Mamuju,
Syamsuddin Hatta, politisi senior berlambang mercy ini juga dikenal sebagai politisi yang disenangi oleh masyarakat bugis di Kecamatan Sampaga, Papalang dan Tommo sehingga Pak Syam masih melenggang ke parlemen DPRD kabupaten Mamuju ke 2 Periodenya dan diprediksi akan menjadi wakil Ketua DPRD Kabupaten Mamuju mewakili Partai Demokrat.
Serta belakangan yang namanya juga mencuat ditengah-tengah masyarakat adalah;
Rahmat Sanusi, beliau Ketua Komunitas Vespa Mamuju yang diketahui Pak Rahmat merupakan adik kandung dari Alm. Amri Sanusi, Almarhum adalah Mantan Wakil Gubernur Pertama Sulawesi Barat yang saat itu mendampingi bapak pembangunan Sulawesi Barat H. Anwar Adnan Saleh (AAS), dan saat ini Pak Rahmat menjabat sebagai Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sulawesi Barat.
Dan terakhir adalah putra sulung pemilik Universitas Tomakaka (UNIKA) yakni Pak Doktor Tri Sulkarnain Ahmad, beliau adalah Pengurus DPP KNPI dan masih aktif sebagai akademisi di kampus Alamamater Kuning sebagai pengelolah dan dosen, beliau juga banyak dibicarakan oleh kalangan milenial sebab aktivitasnya banyak berkecimpun dengan Pemuda Mamuju. Di Pileg baru-baru ini juga beliau meraih suara yang tidak sedikit sehingga nama beliau masih segar diobrolkan oleh masyarakat mamuju.
- Kelompok Pegunungan, diantaranya;
Muhammad Zakir Akbar, beliau adalah ketua kerukunan Keluarga Besar Pitu Ulunna Salu Sulawesi Barat (KKB-PUS SULBAR) dan saat ini masih aktif sebagai Konsultan UNICEF, merupakan salah satu lembaga besar di dunia yang bergerak untuk masyarakat khususnya ibu dan anak, serta raihan suara zakir di Pileg DPD RI mulai periode 2014 dan maju lagi baru-baru ini 2019 sangat signifikan, sumbangan dari kalangan keluarga PUS khusus yang bermukim diseputar Kabupaten Mamuju.
Tahir Kuraiseng, beliau adalah pensiunan birokrat senior dan dalam tanding selalu merauf suara tidak sedikit sejak Pileg 2014 dan baru-baru ini 2019 juga beliau sangat dekat dengan masyarakat Tappalang yang terbukti suaranya selalu signifikan di Kecamatan Tappalang dan Kecamatan Tappalang Barat.
Kemudian nama yang sering juga muncul dibeberapa media sosial adalah pemain naturalisasi asal kabupaten mamasa, beliau juga sangat patut diperhitungkan sebab darah pegunungannya (PUS) mencukupi 24 karat sehingga masyarakat Kabupaten Mamuju yang lebih dari separuh dihuni oleh masyarakat berdarah PUS Akan berpotensi dekat dengan beliau, beliau adalah;
Munandar Wijaya, saat ini Pak Nandar menjabat sebagai salah satu unsur Pimpinan Di DPRD Provinsi Sulawesi Barat yang terpilih dari Dapil Kabupaten Mamasa 2014 lalu.
2. Kelompok Mamuju, Mandar dan Non Muslim
Dari beberapa nama yang muncul dari masyarakat Etnis Mamuju maka tentu budayawan senior Mamuju Pak Rasyid Kampil tidak ketinggalan dalam nominasi bakal calon Wakil Bupati, kemudian Pak Sugianto, yang kita tahu politisi senior asal Golkar ini memiliki segudang prestasi politik sehingga beliau dipercayakan menjadi Dewan Rakyat hingga lebih dari 4 Periode, kemudian kalau bicara Etnis Mandar maka Sang Jagoan yang pernah tempur lewat jalur independent Bung Muhaimin Faisal ini tentu menjadi perhatian khusus untuk dipertimbangkan, sebab beliau juga bukan seumur jagung mengikuti serta ikut tarung langsung dalam kontestasi Pilkada Mamuju.
Juga dari kalangan Non Muslim maka kita akan ketemu dengan dua nama yang saat ini cukup mampu menarik simpati publik yakni Pak Pendeta Kalvin Kalambo dan Pak Semual Toyani yang diketahui beliau adalah anggota DPRD Kabupaten Mamuju Perwakilan dari Kalumpang, Bonehau, dan Kalukku dari hasil Pileg 2014 lalu.
Darinya nama-nama yang bermunculan ini tentu tidak hadir dengan sendirinya, melainkan ada kemampuan yang dimiliki untuk ikut andil besar dalam perhelatan kali ini, dan nanti akan mengalir pada arus yang sama yakni mengsukseskan konsensus kekuatan Menuju Pilkada 2020 Mamuju.
Koalisi Seruh
Akan terjadi koalisi seruh dan kuat jika komposisinya adalah pemaduan dari beberapa etnis besar di kabupaten Mamuju tersebut, tinggal kita akan terus memantau perkembangan compidance setiap fighter yang akan ikut masuk gelanggang, jika pilihan koalisinya pas maka dipastikan akan melenggang menduduki kursi 01 dan 02 di Pemerintahan Kabupaten Mamuju Periode, 2020 – 2025.
Dalam rilis ini, penulis juga masih mencium aroma independen yang nantinya ambil bagian pada Pilkada, tapi pastinya kami belum bisa merabah tinggal mengikuti perkembangan berikut dan pasti akan terpecahkan.
Selamat berbuka.
Mamuju, Jumat, 17 Mei 2019.
Opini ini adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi