TELEGRAPH.ID, MAMUJU – Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekes Kemenkes) Mamuju mewisuda 120 mahasiswa untuk lulusan tahun 2019.
120 Wisudawan merupakan lulusan Diploma III (D3) terbagi dari 27 orang Jurusan Keperawatan, 37 orang Jurusan Kebidanan, 41 orang Jurusan Gizi dan 15 orang Sanitasi atau Kesehatan Lingkungan
Direktur Poltekkes Kemenkes Mamuju, Andi Salim mengungkapkan, nilai rata-rata yang diperoleh oleh lulusan tahun ini dengan IPK 3,48 dan nilai tertinggi didapat Arfadina Nengsih dengan IPK 4.0.
Andi Salim menjelaskan, wisuda hari ini merupakan langkah awal bagi para wisudawan dalam menghadapi persaingan di dunia kerja.
“Kelulusan merupakan proses awal perjalanan mahasiswa didalam menghadapi dunia kerja, karena dengan adanya UU Permenkes, setiap mahasiswa yang dinyatakan lulus harus melaksanakan uji kompetensi untuk mendapatkan Surat Tanda Register (STR),” kata Salim dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda VIII di Ballroom d’Maleo Hotel. Rabu (23/10/2019).
Andi Salim bilang, setelah proses wisuda, diharapkan untuk terus mengembangkan pengetahuan yang diperoleh selama di bangku kuliah, agar bisa menjadi tenaga kesehatan yang profesional.
“Demi meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kapusdik SDM Kesehatan Badan PPSDM Kemenkes RI, Sugiyanto mengatakan, wisuda merupakan langkah awal bagi wisudawan untuk pengabdian kepada masyarakat.
“Proses wisuda ini bukanlah proses akhir bagi saudara. Namun, masih ada proses-proses lain yang saudara harus dihadapi, agar saudara benar-benar siap untuk mengabdikan diri kepada masyarakat,” ujarnya.
Sekretaris Provinsi Sulbar, Muhammad Idris mengatakan, tantangan para wisudawan hari ini akan dihadapkan pada dunia industri 4.0 yang begitu ketat persaingannya.
“Jadi, mari kita jadikan wisuda hari ini sebagai momentum, bahwa para wisudawan bisa memasuki dunia kerja yang penuh akan persaingan,” kata Idris yang didaulat membawakan orasi ilmiah.
Idris berharap, wisudawan Poltekes Kemenkes Mamuju juga dapat membantu Pemerintah Provinsi Sulbar dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan yang ada di provinsi ke-33 ini dan terus melakukan peningkatan pendidikan.
Mantan Kepala LAN Makassar itu berpesan, agar wisudawan jangan berhenti mencapai prestasi yang baik seperti yang ditunjukkan hari ini. Ilmu yang didapat di Poltekkes digunakan sebagai percepatan pembangunan.
“Semoga para wisudawan, dengan ilmu dan pengetahuan yang sudah diperoleh dapat membantu proses percepatan pembangunan di Sulbar khususnya bidang kesehatan dan mendorong agar permasalahan kesehatan di Sulbar bisa terselesaikan,” pinta Idris.
(ILU)