Selain Munazhim, Ini Karakter Yang Harus Dimiliki Pemimpin NU Sulbar
TELEGRAPH.ID, MAMASA – Sekretaris PCNU Mamasa, Muhammad Sapri Malik berharap, Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-III pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Barat (Sulbar) melahirkan pemimpin yang benar – benar mampu membawa organisasi itu sesuai marwahnya.
Mantan Sekretaris PC PMII Polman itu pun menyebutkan, beberapa karakter ideal yang mesti dimiliki calon pemimpin di PWNU Sulbar dimasa mendatang.
“Harus seorang munazhim, ahli organisasi. Karena bagaimana pun juga NU adalah organisasi besar,” kata Muhammad Sapri Malik Via Telpon (29/6/2019)
Lebih lanjut, Sapri menuturkan, pemimpin NU Sulbar harus memiliki sifat muharrik, seorang penggerak. PWNU membutuhkan pemimpin yang mampu membangkitkan semangat pergerakan kepada para pengurus lain. Karena menurutnya pemimpin NU Sulbar ke depan mesti ahli dan profesional.
Sapri bilang, kemampuan itu sangat mendukung demi penataan organisasi. Kendati demikian, pemimpin itu harus memiliki karakter kewara’an dan berakhlak mulia.
Bagaimana pun sambungnya, NU adalah lembaga ulama. Karenanya pengurus NU mesti memiliki akhlak ulama.
“Terakhir mutamawwil, orang yang memiliki harta, karena masalah klasik dalam melaksanakan program dan kegiatan-kegiatan NU biasanya terbentur dana. Kalau tidak, ia memiliki alternative lain dalam mendanai gerakan organisasi,”tutupnya.
Saat ditanya siapa calon yang paling pas untuk Rois Syuriyah, Sapri masih merahasiakannya.
“Nantilah di arena Muswil dimusyawarakan, karena biasanya Rois Syuriyah ditetapkan dalam mekanisme Ahlul Halli wal Ahdi (AHWA),” bebernya.
Mesti begitu, Sapri menegaskan, seluruh jajaran Rois Syuriyah sebaiknya diisi oleh seluruh kyai NU yang ada di Sulbar.
“Insya Allah mereka bisa meposisikan dua peran yang sangat penting, yaitu fokus mengurus jamaah dan juga memberi nasehat kepada jajaran pengurus Tanfidziyah demi aktifnya roda organisasi dan terwujudnya kemaslahatan warga Nahdliyyin yang ada di Sulbar,” tutupnya.
(Ipenk)