Aliansi Mahasiswa Anti Premanisme Gelar Aksi Damai, Ini Tuntutannya
TELEGRAPH.ID, POLMAN – Aliansi Mahasisiwa Anti Premanisme gelar aksi damai di pelataran Kampus IAI DDI Polman. Sabtu (29/6/2019).
Koordinator aksi Ryadi menuturkan, insiden penganiayaan secara membabi buta yang dilakukan sejumlah oknum mahasiswa beberapa waktu lalu, harus ditindak tegas.
“Menyebabkan beberapa teman kami dari mahasiswa fakultas hukum menjadi korban penganiayaan dan pengeroyokan. Kami mendesak pihak kampus untuk memberi sanksi berupa D.O kepada pelaku penganiayaan,” kata Ryadi saat berorasi.
Selain hal itu, aksi tersebut juga medesak kepada pihak Kampus IAI DDI untuk mengawal kasus penganiayaan itu sampai tuntas.
Tak cukup hanya itu, Ryadi mengaku, aksi tersebut juga merupakan bentuk penolakan soal aturan, yang mewajibkan mahasiswa harus memiliki sertifikat IMDI sebagai syarat penyelesaian.
Sementara itu, Wakil Rektor III Drs. Muhammad Arsyad sangat mengapresiasi aksi damai yang dilakukan mahasiswa, apa yang disampaikan, kata Arsyad, merupakan masukan bagi institusi.
Terkait sertifikat IMDI, Muhammad Arsyad mengaku, jika itu sudah ketentuan dari Pengurus Besar (PB) DDI, namun, ia berjanji akan menyampaikan hal tersebut ke PB DDI.
Keributan yang terjadi beberapa waktu lalu, Muhammad Arsyad menegaskan, IAI DDI sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian.
“Mengenai soal Tuntutan D.O akan dibahas besok di rapat yayasan. Terkait dengan tuntutan kami menghormati apa yang disampaikan mahasiswa. Masalah ini akan kami kawal terus sampai tuntas,” ujarnya.
(Alam)