TELEGRAPH.ID, MAMUJU – Jerami institut melaksanakan diskusi terkait efektivitas dan manfaat bantuan sosial tunai (BST) masyarakat Sulawesi barat di masa pandemi covid 19.
Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui Talk show di RRI Mamuju. Hadir sebagai pembicara Arfan Aidid kepala PT pos Mamuju sebagai penyalur bantuan sosial tunai di Kabupaten Mamuju dan Iwanuddin Fatma Kepala Bidang Dinas Sosial Kabupaten Mamuju.
Direktur jerami institut Sulawesi barat Sugiarto Albert mengatakan jika kegiatan ini dilaksanakan untuk menjawab sekaligus mensosialisasikan penyaluran bantuan sosial tunai untuk masyarakat Mamuju.
“Jadi kita harapkan bahwa masyarakat dapat secara jelas mendengarkan proses penyaluran BST ini, sehingga acara ini kita laksanakan bekerjasama dengan PT pos Indonesia dan dinas sosial,” kata Sugiarto, Rabu, (17/2).
Menurut Arfan Aidid, penyaluran tahap 11 telah dilaksanakan tanggal 3 Februari yang lalu dilakukan di tenda darurat usai gempa yang meluluhlantakkan Mamuju dan sekitarnya pada 15 Januari yang lalu.
“Untung saja jadwal penyaluran bantuan sosial tunai ini dilakukan pada 3 Februari yang lalu, di mana kita tahu bersama bahwa bencana gempa pada 15 Januari yang lalu itu membuat kita semua terdampak. Kita patut bersyukur karena di tanggal 3 Februari itu seluruh rekan-rekan sudah dah kumpul kembali dan sudah sedikit membaik pasca gempa kemarin,” tutur Arfan.
Ia juga mengatakan jika kendala yang dihadapi dalam penyaluran tahap 11 ini pasca bencana adalah sejumlah penerima bantuan yang mengungsi ke luar daerah meski begitu PT pos Indonesia cabang Mamuju melakukan kerjasama dengan dinas sosial untuk mengkonfirmasikan jadwal penerimaan bantuan kepada penerima.
“Kendala di lapangan yang kita hadapi di 11 ini terkena bencana, prediksi jumlah bantuan yang masih mengungsi di tenda-tenda juga beberapa penerima itu mengungsi di luar daerah tapi hal tersebut bisa kita atasi dengan bekerjasama dengan dinosaurus karena dia yang paling tahu mengenai data-data penerima itu lalu kemudian dapat kita laksanakan tepat pada waktunya di tanggal 3 Februari,” kata Afran.
Sementar itu Iwanuddin Fatma mengatakan jika saat ini penerima BST sudah lebih diverifikasi, dari total 15 ribu penerima BST tahun lalu, tahun di tahun 2021 sudah dirampingkan menjadi 11 ribu penerima.
“Kita terus melakukan kevalitan data untuk penerima, jadi awal-awal kita lakukan perampingan data karena sebagian kita temukan telah mendapatkan bantuan lain.” Kata Iwanuddin.