Virus Corona Mengkhawatirkan, Pemprov Sulbar Rapat Bahas Upaya Cegah Tangkal
TELEGRAPH.ID, MAMUJU – Pemprov Sulawesi Barat dipimpin Wakil Gubernur Hj Enny Anggraeni Anwar, rapat dengan stakeholder terkait, bahas langkah antisipasi Novel CoronaVirus (nCoV) atau Virus Corona masuk di Sulawesi Barat.
Virus mematikan tersebut saat ini tengah menjadi perbincangan internasional, mewabah di Provinsi Wuhan, China, bahkan, ratusan orang sudah meninggal akibat terjangkit virus ini.
Menurut Enny, yang harus dilakukan pemerintah hingga ke tingkat daerah ialah mengenali bagaimana ciri-ciri dari virus Corona dana apa dilakukan untuk mencegah masuknya virus tersebut ke daerah.
“Kemudian bagaimana kita menanganinya apabila masuk di daerah, khususnya bagaimana kesiapsiagaan kita, untuk itu kita mengharapkan kebersamaan kita dalam melakukan proses cegah tangkal,”kata Enny kepada wartawan usai pimpin rapat di ruangan kerjanya, Jumat (31/1/2020).
Dikatakan, dengan pertemuan tersebut bisa menghasilkan suatu kesepakatan bersama untuk mencegah masuknya Novel CoronaVirus (nCov) ke daerah Provinsi Sulawesi Barat .
“Kepada semua yang terlibat,bharus memberikan penjelasan, melakukan sosialisasi kepada masyarakat, memberikan informasi apa itu Novel Corona Virus dan bagimana ciri-ciri serta penyebarannya, agar masyarakat tidak begitu resah dan merasa ketakutan, panik akan adanya nCov,”ujarnya.
“ Setidaknya kita akan membentuk tim dan bersama-sama turun ke masyarakat, ke sekolah- sekolah, pengajian-pengajian ataupun ada brosur-brosur kecil terkait penangan dini terhadap nCov,”sambung Enny.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Sulselbar, Darmawali Handoko mengatakan, pihaknya akan memperketat pemeriksaan kesehatan orang yang masuk di pelabuhan.
Dikatakan, hal itu sesuai dengan dasar hukumnya yakni Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018, dimana KKP harus memantau semua yang datang dari luar negeri atau yang terjangkit penyakit, baik di pelabuhan, bandara serta lintas batas darat.
“Kalau ada orang asing masuk ke Indonesia yang terjangkit penyakit, kami bisa saja memulangkan mereka, serta merekomendasikan untuk tidak berangkat untuk deportasi. Jadi bukan hanya saat ini saja kita lakukan, akan tetapi jauh sebelumnya dan dipertajam dengan terbentuknya yang dikatakan KKP ini,”kata Darmawali.
Sementara Kadis Kesehatan Sulbar, Alif mengatakan pertemuan itu bentuk respon dan kepedulian Pemprov Sulbar adanya informasi tentang nCov yang telah memakan korban.
“Proses cegah tangkal tentunya banyak hal yang harus dilakukan, masyarakat harus terlibat,brapat koordinasi yang kita lakukan setidaknya akan melahirkan kesepakatan terkait apa yang akan kita lakukan dalam cegah tangkal dalam persoalan tentang nCov,”tutur Alif
Turut hadir pada pertemuan tersebut, Kadis Tenaga Kerja Pemprov Sulbar Maddareski Salatin, Kadis Pariwisata, Farid Wajdi, Kadis Kesehatan se-Sulbar, Kepala Rumah Sakit se- Sulbar, serta Ketua Ikatan Dokter Indonesia Sulbar.(advertorial/red)