Yayasan Karampuang dan Balitbangren Polman Rakor PKSAI
TELEGRAPH.ID, POLEWALI – Balitbangren Kabupaten Polewali Mandar menjalin kerjasama dengan Yayasan Karampuang atas dukungan Unicef melaksanakan rapat koordinasi monitoring dan evaluasi Pusat Kesejahteraan Sosial Anak Integratif (PKSAI). Selasa (13/10/2020).
Kegiatan berlansung di Aula Balitbangren Kabupaten Polman, dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati Polman Natsir Rahmat dan dihadiri oleh Direktur Yayasan Karampuang Ija Syahruni, Kepala Balitbanreng H. Muh Yusuf D Madjid, Sekertaris Dinas sosial Hj. Syamsia, Kepala bidang Sosial Budaya Asrif dan peserta dari sejumlah penjangkau dan OPD Terkait.
Kabid Sosbud Asrif menyampaikan bahwa, pelaksanaan PKSAI tersebut sudah terlaksana sejak awal tahun 2020 atas kerjasama dengan Yayasan Karampuang sebagai Mitra Unicef.
“Kami sampaikan, beberapa kegiatan telah terlaksana, dari rapat koordinasi awal, Pertemuan Koordinasi Lintas Sektor, sampai pada kegiatan tingkat Provinsi. Lalu beberapa kegiatan lain kita lakukan via daring, demi untuk memenuhi bebutuhan sosial anak. Kami sampaikan juga, ini merupakan bagian mendukung program layanan anak yang menjadi Visi dan Misi Kabupaten Polman, bagaimana menciptakan kesejahteraan anak di Polman,” tuturnya.
Sambung Asrif, ia akan mencoba bagaimana menggabungkan kesamaan visi dari seluruh tim gugus yang ada untuk memberikan pelayanan yang baik untuk anak, yang sesuai SOP.
“Yang dimana masih dalam tahap draf, karena masih terkendala penyelesaiannya karena pandemi dan kesibukan yang ada dengan OPD, dan itu akan kita finalkan segera,” paparnya.
Sementara itu Direktur Yayasan Manakarra Ija Syahruni menyampaikan, PKSAI sebuah upaya dalam melaksanakan perlindungan anak di Polman, ini akan lebih cepat dan efektif dengan melibatkan semua sektor.
“Di Nasional sudah ada stranas dan akan diuji cobakan disemua Kabupaten dan ditingkat Provinsi Sulawesi Barat juga sudah melakukan upaya ini melalui program yang namanya Program tangani total anak tidak sekolah (PORTAL ATS) yang akan di implemtasikan di semua Kabupaten. Tingkat Provinsi juga sudah ada Perda (Nomor 1 Tahun 2020 Perubahan atas Perda Nomor 3 tahun 2013 tentang Sistem Perlindungan Anak) menjadi legalitas yang kuat untuk perlindungan anak,” paparnya.
Selanjutnya Ija menjelaskan bahwa di tingkat Nasional ada Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) yang mana Kabupaten Polman menjadi pertama dilaksanakan, dan itu menjadi aplikasi resmi nasional, menjadi data rujukan data nasional.
“Polman ini menjadi tempat inovatif dalam perlindungan anak, dimulai dari gerakan kembali bersekolah dan semoga tetap dipertahankan untuk perlindungan anak. Semoga SOP segera final dan ada peraturan Bupati yang akan menjadi dasar lebih kuat bagi OPD dalam melakukan layanan PKSAI,” harapnya.
Mendukung kegiatan tersebut Wakil Bupati Polman Natsir Rahmat dalam sambutannya menyampaikan bahwa masalah anak masih sering di temui dan disaksikan bersama, bahwa saat ini anak masih banyak yang belum mendapatkan hak-haknya, belum mendapat perlakuan yang penuh kasih sayang sebagai seorang anak baik dari lingkungan keluarga maupun lingkungan sosial sehingga menjadi tanggungjawab bersama untuk memberikan sepenuhnya perlindungan dalam peningkatan kesejahteraan sosial anak.
Natsir juga menyampaikan bahwa Seluruh Stakeholder harus berupaya memberikan perhatian yang besar kepada upaya perlindungan dan peningkatan kesejahteraan sosial anak.
“Perlindungan anak selayaknya menjadi suatu kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan haknya agar dapat hidup, tumbuh kembang dan berpartisipasi. Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar juga telah ditetapkan sebagai lokus percepatan penurunan stunting di Indonesia, khususnya di Kabupaten Polman angka stunting masih tergolong tinggi, sehingga menyamakan persepsi dan menyatukan langkah adalah keniscayaan yang harus ditempuh, bahwa masalah ini adalah bagian terbesar dari permasalahan anak yang menjadi tanggung jawab bersama seluruh OPD dan stakeholder yang ada,” bebernya.
Lanjut Wakil Bupati Polman tersebut berharap kepada seluruh pihak agar memberikan perhatian serius terhadap program tersebut.
“Kepada OPD, kepolisian, pekerja sosial, stakeholder lainnya agar memberikan kontribusi nyata untuk kesuksesan program ini. Saya ingatkan mendukung program ini adalah pekerjaan yang mulia, karena kita sedang berupaya untuk menyelamatkan generasi penerus pembangunan bangsa khususnya daerah Polman,” simpulnya.
(Anh)