Allu Puyol Jadi Man Of The Match Kala Menghadapi Tim Bertabur Bintang Zul Samusenga’na
TELEGRAPH.ID, MAMUJU – Allu Puyol layak dinobatkan sebagai pemain terbaik alias man of the match saat Suzuki Mamuju FC bertemu Zul Samusenga’na dalam babak perempat final Pemuda Manakarra Cup, di Stadion Manakarra, Mamuju. Sabtu, (4/1/2020).
Meski kalah 1 – 0, Suzuki Mamuju FC mampu memberikan perlawanan kepada tim bertabur bintang Zul Samusenga’na.
Di babak pertama Zul Samusenga’na yang berisi pemain hebat seperti Asnawi Mangkualam, M Arfan,(PSM) Asri Akbar dan Agung Mannan cukup kesulitan menembus barisan belakang Suzuki Mamuju FC yang kawal sang kapten tim Allu Puyol.
Penjagaan ketat membuat permainan Zul Samusenga’na sulit berkembang. Ratusan penonton di Stadion Manakarra dibuat terperangah dengan permainan apik Suzuki Mamuju FC yang berisi pemain lokal Mamuju dan Kalukku.
Pemain bernomor punggung 5 itu terlihat begitu tangguh menghadapi gempuran serangan lawan, hampir dalam setiap duel udara selalu dimenangkan. Bahkan tidak sedikit momen Ia harus berhadapan satu lawan satu dengan Asnawi Mangkualam pun Ia menangkan.
Gol hanya tercipta melalui titik penalti dimenit ke 40, saat gelandang bertahan M Ali melanggar pemain Zul Samusenga’na di kotak terlarang. Scipo pemain asal Persija yang menjadi eksekutor tendangan penalti berhasil merubah papan skor 1 – 0.
Di babak kedua, meski menguasai jalannya pertandingan Zul Samusenga’na masih kesulitan untuk menembus pertahanan Suzuki Mamuju yang di sana berdiri Allu Puyol. Bahkan mereka cukup kerepotan ketika menghadapi serangan balik Suzuki Mamuju.
Pelatih tim Suzuki Mamuju Abdul Hamid mengatakan, meski mengalami kekalahan, timnya tetap bangga.
“Kualitas kita memang sangat jauh dari mereka yang menggunakan pemain bintang, namun saya tetap bangga karena anak-anak mampu mengimbangi mereka dan tidak merasa minder menghadapi pemain bintang,” kata Hamid.
Hamid juga berharap kedepannya agar lebih banyak lagi diadakan turnamen semacam Pemuda Manakarra Cup yang mendatangkan banyak pemain profesional.
“Semoga kedepannya lebih banyak lagi turnamen dan pemain bintang yang datang ke Mamuju, sehingga itu akan menjadi pengalaman yang luar biasa bagi pemain sepakbola yang ada di Mamuju,” tutur Hamid.
“Meski kami kalah, kami tidak terlalu kecewa karena kami bisa mendapatkan pengalaman yang luar biasa bisa menghadapi pemain-pemain bintang yang berlaga di Liga 1 Indonesia,” tutup Hamid.
(ILU/JAB)