TELEGRAPH.ID, MAMUJU – Sebanyak 582 mahasiswa baru Universitas Tomakaka (Unika) Tahun Akademi 2019/2020 mengikuti kuliah umum di Aula Kampus I Unika Jl Ir Juanda, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju. Senin (23/9/2019).
Kuliah umum menghadirkan Sekertaris Provinsi (Sekprov) Sulbar Dr Muhammad Idris DP sebagai Keynote Speaker atau pemateri.
Sekprov Dr Muhammad Idris menyampaikan materi efektivitas pemerintah dan keterlibatan perguruan tinggi. Dari materi yang disampaikan, paling tidak Idris berharap bisa memberikan bekal kepada mahasiswa bagaimana hubungan pemerintahan dan universitas.
“Karena ke depan pemerintahan itu harus selalu berbasis pengetahuan dan kalau pengetahuan yang bagus itu rata-rata dari universitas,”ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Idris juga menitipkan kalau ingin memperbaiki pemerintahan harus belajar dengan baik sehingga layak untuk mengkritik pemerintah.
“Karena kalau pemerintah yang dikritik dengan syarat yang tidak bagus, itu juga berarti membuat pemerintahan lemah,”katanya.
“Sekaligus saya ingin menyampaikan bahwa kita ingin semua universitas yang ada di Sulbar terkoneksi dengan kebijakan pemerintah. Misalnya kalau ingin mengelolah pertanian kawan-kawan dari fakultas pertanian bisa berkontribusi untuk memajukan pertanian, masa dari ITB yang mengelolah kebun-kebun kita,”tambahnya.
Kepada ratusan mahasiswa Unika mantan Kepala LAN itu berpesan, agar mahasiswa Unika benar-benar meneladani sifat dan nilai Tomakaka.
“Tomakaka itu berasal dari kata Tomaka. Itu artinya orang mampuni dalam ilmu pengetahuan. Saya ingin menyampaikan, jangan sampai anda datang disini kuliah selama empat tahun, tapi hanya memburu satu lembar Ijazah. Itu No,”kata Idris.
Idris mengatakan, yang dicari oleh dunia industri maupun pemerintahan saat ini adalah generasi yang mampu mempersiapkan diri, selain mengejar ijazah, juga bertujuan menjemput masa depannya sendiri dalam dunia kampus.
“Yang dicari dalam dunia pekerjaan bukan semata-mata IPK tinggi, tapi mencari mahasiswa yang punya karakter bagus, memiliki skil tambahan serta kejujuran yang tinggi. Dan kampus adalah tempat saudara akan menata masa depan sendiri,”tuturnya.
Idris menambahkan, mahasiswa juga harus bisa mandiri dengan kemampuan yang didapat dari kampus, serta bertanggungjawab terhadap diri dan masyarakat disekilingnya.
“Ini artinya begitu pentingnya pembangunan manusia. Jadi saya ulangi jangan sekedar cari IPK tertinggi karena itu bukan karakter yang baik,”ucapnya.
(ILU)