Media Platform Baru Sulawesi Barat

Di Wonomulyo ada ‘Gorengan Tidak Enak’

0 718

TELEGRAPH.ID, POLMAN – berbeda dengan yang lain, sebuah kedai gorengan yang berdekatan dengan area pasar Kecamatan Wonomulyo, diberi nama oleh pemiliknya “gorengan tidak enak”.

Ini tentunya menjadi sesuatu yang baru dalam dunia usaha, sebab untuk menarik minat pembeli seorang wirausaha biasanya mempromosikan hal yang menarik dari usaha miliknya.

Namun, hal tersebut sepertinya bukan sebuah kewajiban bagi pemilik kedai – gorengan ini, yang menyulap nama kedai miliknya menjadi sesuatu yang tak biasa bagi orang banyak.

Pemilik kedai Andra mengungkapkan nama kedainya berasal dari nama kedai milik tantenya yang di adopsi, yang berada di kota Mamuju.

Andra mengaku nama yang unik tersebut merupakan sebuah upaya untuk mencoba metode promosi yang berbeda dengan yang lain, agar menarik minat pembeli.

“Jadi secara tidak lansung orang pasti akan berfikir dalam fikirannya tidak mungkin orang jual gorengan tidak enak jadi dia akan tertarik,” katanya. Sabtu (12/9/2020).

Tak hanya itu, wirausaha muda tersebut juga mengungkapkan yang membedakan kedai gorengan miliknya dengan yang lain bukan dari namanya yang unik saja namun dari menu dan sambalnya juga.

“Semua gorengan ada mulai dari tahu, bakwan, pisang goreng, sukun, ubi semua ada, kemudian dari segi sambel kita juga ada sambel khusus, lombok tumis yang dicampur dengan terasi,” ungkapnya.

Sampai saat ini, Andra mengungkapkan kedai miliknya masi tergolong baru sebab baru buka selama tiga bulan, walau begitu ia mengaku peminatnya sudah lumayan banyak.

“Alhamdulillah pembeli sudah lumayan banyak, kita juga biasa sampai kualahan melayani pembeli,” bebernya.

Andra mengaku tak jarang dengan nama yang unik tersebut, pembelinya bertanya. “ya kita spontan sampaikan itu supaya kita tertarik untuk membeli,” katanya.

Berasal dari bumi Manakarra, Andra merupakan seorang sarjana lulusan Universitas Negri Makassar (UNM) jurusan Pendidikan Teknik Electro.

Sedikit bercerita tentang pangalaman kerjanya sebelum memberanikan diri membuka usaha gorengan.

Andra mengaku menjadi seorang wirausaha dengan membuka kedai gorengan merupakan kali pertamanya terjun kedunia wirausaha.

Sebelumnya setelah lulus kuliah, ia sempat mengajar beberapa bulan, setelah itu kerja di Pasangkayu dan Kendari, namun karena adanya pandemi covid 19 akhirnya mencoba untuk ber wirausaha.

“Saya kemarin kerja di swasta cuma gara-gara Pandemi, jadi termasuk korban Pandemi juga, karena tekanan dari swasta tinggi jadi saya putuskan untuk ber wirausaha sambil nyoba-nyoba,” tuturnya.

Sampai saat ini di wilayah Polewali Mandar kedai gorengan miliknya baru memiliki satu cabang, namun kedepannya ia mengaku berencana untuk membuka cabang yang lain.

“Untuk bukan cabang kita masi proses evaluasi, kita butuh waktu tiga bulan lagi untuk rencana buka cabang kembali,” ungkapnya.

Untuk jam buka kedai gorengan tidak enak miliknya sendiri buka sejak pukul 03.00 sore dan tutup pukul 11.00 malam, penasaran dengan rasa gorengannya silahkan dijajaki sendiri.

(Khadafi)

Leave A Reply

Your email address will not be published.