Diskusi Publik Bawaslu: Ketidaknetralan ASN Jadi Ancaman Pilkada Mamuju
TELEGRAPH.ID, MAMUJU – Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi ancaman serius pada perhelatan Pilkada serentak 2020. Itu juga yang menempatkan Pilkada Mamuju 2020 dengan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) tertinggi kedua Nasional.
“Dari semua dimensi yang menjadi ukuran Bawaslu menetapkan IKP, semua pernah terjadi di Mamuju. Potensi bermasalah di semua level, tapi yang paling besar potensinya adalah netralitas ASN, kemudian DPT bermasalah,” tutur Rusdin dalam diskusi publik pengawasan pemilu partisipatif di Hotel Matos, Mamuju. Rabu (5/3/2020).
Rusdin menjelaskan, berdasarkan riset Komite Aparatur Sipil Negara (KASN) terkait faktor ketidaknetralan ASN pada setiap Pilkada, 43 persen karena ASN mengejar jabatan struktural di pemerintahan.
“Kemudian 15,4 persen karena hubungan kekerabatan, 12,1 karena tak paham aturan, 7,7 persen karena intervensi dan 5,5 persen karena tak berintegritas dan 6,6 persen lainnya tidak memberikan jawaban,” kata Rusdin.
Tak hanya itu, ada banyak dimensi yang menempatkan Pilkada Mamuju dikategorikan rawan. Olehnya itu kata
Rusdin, diskusi itu dibuat untuk menemukan starategi pengawasan dalam upaya pencegahan potensi kerawanan Pilkada Mamuju 2020 berbasis data IKP.
“Untuk meredam kerawanan Pilkada di Mamuju bukan hanya tugas Bawaslu, tapi semua elemen harus berperan, mulai parpol, OKP, media dan masyarakat,” katanya.
“Hasil diskusi publik ini akan coba kita rumuskan untuk menjadi rencana tindak lanjut, kemudian menjadi rekomendasi kepada semua pihak, baik pemerintah dan stakeholder yang lain untuk menurunkan indeks kerawanan Pilkada Mamuju,” sambungnya.
Kata Rusdin, dengan data IKP yang dirilis oleh Bawaslu RI membuat Bawaslu Mamuju akan bekerja ekstra juga membangun konsolidasi ke semua pihak.
“Tapi perlu dipahami juga, membaca IKP bukan berarti daerah yang tidak dikategorikan tinggi kerawanannya itu aman, tetapi bagaimana melakukan pencegahan maksimal, sehingga hal dimensi yang ada dalam IKP tidak terulang,” simpulnya.
(ILU)
