Keempat Kalinya Presiden Jokowi Beli Sapi Kurban di Polman, Beratnya Capai 1.2 Ton
TELEGRAPH.ID, POLMAN — Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan kembali membeli seekor sapi dari Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar).
Rencananya sapi tersebut untuk dijadikan hewan kurban di salah satu kabupaten di Sulbar pada perayaan Idul Adha 1441 Hijriah nanti.
Tahun ini merupakan keempat kalinya Presiden Jokowi membeli sapi di Sulbar untuk dijadikan hewan kurban di Hari Raya Iduladha.
Sapi yang akan dibeli Presiden Jokowi diketahui berjenis simental. Berartnya mencapai 1,2 ton usianya empat tahun enam bulan, milik peternak bernama Rahman Takka, warga Desa Patampanua, Kecamatan Matakali.
Rahman Takka mengaku senang lantaran tidak menduga sapi yang diberi nama Puang Tedong itu akan terpilih sebagai sapi kurban presiden.
“Alhamdulillah sangat bangga, saya tidak membayangkan sapi saya akan terpilih dibeli bapak presiden,”kata Rahman Takka kepada wartawan di Polman, Sabtu (18/7/2020).
Menurutnya, sejumlah persiapan telah dilakukan untuk mengamankan sapinya agar tetap sehat dan tak diganggu orang tidak bertanggung jawab.
“Sekeliling kandang telah kita pagari supaya orang tidak sembarangan bisa masuk,” ujar Rahman Takka.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispangan) Kabupaten Polman, Hassani, mengungkapkan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi calon hewan kurban presiden.
Syarat pertama, lanjutnya, sapi harus sehat. Syarat kedua, berat badannya lebih dari yang lain; dan syarat ketiga, umurnya memenuhi syarat untuk dijadikan hewan kurban.
Sapi Puang Tedong memiliki lingkar badan 2,34 meter serta tinggi 1,68 meter dengan jarak kaki depan dan kaki belakang sepanjang 1,86 meter. Sapi ini diklaim terbesar saat ini di Provinsi Sulbar
Melalui Red Carpet Sebelum Disembelih
Hassani mengatakan pihaknya telah mengusulkan tiga ekor sapi sebagai hewan kurban presiden, tapi yang memenuhi syarat adalah Puang Tedong.
Terkait harga jual Puang Tedong, Hassani mengaku belum mendapat kepastian dari staf khusus Presiden. Namun Rahman Takka selaku pemilik sapi menyebut angka Rp 100 juta.
“Kita tawarkan Rp 100 juta, tetapi tentu saja akan ada penawaran dari panitia yang mengurusi ini, kita tidak tahu berapa harga, sampai saat ini kita masih menunggu, tetapi sudah dikatakan kalau ini akan jadi prioritas utama,” tuturnya.(alam).